WartaBhineka – Sebanyak 33 bank meraih penghargaan pada ajang Digital Banking Awards 2022 (DBA 2022). Penghargaan yang baru pertama kali diadakan ini diberikan Majalah Investor – Berita Satu Media Holdings (BSMH) bekerja sama dengan Intellectual Business Community (IBC) pada acara penganugerahan Digital Banking Awards 2022 secara virtual, Selasa (28/6/2022).
Menurut Ketua Dewan Juri Dr. dr. Bayu Prawira Hie MBA, pemeringkatan dan pemberian penghargaan ini bertujuan untuk mempercepat transformasi digital bank di Indonesia. Selain itu, juga untuk memetakan layanan digitalisasi perbankan secara umum serta memeringkat kualitas layanan digital banking.
“Acara ini juga bertujuan untuk membantu pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam mendorong transformasi digital sektor perbankan, mendorong bank-bank untuk memperbaiki kualitas layanan digital, mendorong terjadinya akselerasi pembentukan ekosistem digital perbankan di Indonesia,” kata Bayu.
.Digitalisasi saat ini sudah menjadi keniscayaan. Karena itu, setiap sektor perlu melakukan antisipasi agar tidak tertinggal. Apalagi di sektor perbankan, yang membutuhkan kecepatan, keamanan, akurasi, dan efisiensi. Direktur Pemberitaan Berita Satu Media Holdings (BSMH) Primus Dorimulu berharap bank-bank memacu diri untuk terus maju. “Kita berharap Digital Banking Awards 2022 ini bisa menjadi ajang untuk memacu setiap bank bertranformasi digital secara komprehensif, sesuai dengan regulasi dan kebutuhan masyarakat,” kata Primus.
Dalam ajang Digital Banking Awards 2022 ini, bank dengan layanan digital banking dipisahkan dengan bank digital murni, begitu juga dengan bank berbasis syariah. Dilihat dari kelasnya, bank dibagi berdasarkan modal inti (KBMI). Namun, Bank Pembangunan Daerah dipisahkan dalam kelompok tersendiri. Kriteria penilaian mengacu pada dimensi data, teknologi, manajemen risiko, kolaborasi, tatanan institusi, dan customer (pelanggan).
Pada kategori bank berdasar modal inti (KBMI) 4, penghargaan digital banking terbaik untuk dimensi data diperoleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Penghargaan digital banking terbaik untuk manajemen risiko dimenangkan PT Bank Central Asia Tbk, yang juga memperoleh penghargaan terbaik dalam penilaian customer. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mendapat penghargaan dari sisi tatanan institusi. Sedangkan, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengantongi penghargaan dari sisi teknologi dan kolaborasi. Tak hanya itu, Bank Mandiri juga dinobatkan sebagai peraih “Best of The Best Digital Banking Awards 2022”.
Pada KBMI 3, PT Bank UOB Indonesia meraih penghargaan digital banking terbaik untuk dimensi data. Penghargaan yang sama diperoleh PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank UOB Indonesia juga menang pada penilaian tatanan institusi. Untuk aspek teknologi, PT Bank Permata Tbk berhasil menjadi yang terbaik. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk unggul dalam manajemen risiko, PT Bank Mega Tbk terbaik dalam kolaborasi, PT Bank Maybank Indonesia Tbk terbaik dalam tatanan institusi, dan PT Bank CIMB Niaga unggul dalam penilaian customer.
Untuk KBMI 2, PT Bank DBS Indonesia Indonesia meraih dua penghargaan, yaitu digital banking terbaik dalam teknologi dan customer. PT Bank Mayapada Internasional Tbk memperoleh penghargaan dalam kolaborasi, dan PT KEB Hana Indonesia mendapat penghargaan dalam manajemen risiko.
Pada KBMI 1, PT Bank CTBC Indonesia memenangkan penghargaan dalam dimensi data, PT Bank Commonwealth unggul dalam aspek teknologi, PT Bank Oke Indonesia Tbk unggul dalam manajemen risiko, PT Bank Sahabat Sampoerna dari sisi kolaborasi, PT Bank Artha Graha Tbk dalam tatanan institusi, dan PT Bank MNC Internasional Tbk terbaik dari sisi customer.
Pada kategori BPD, PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk memperoleh penghargaan digital banking terbaik dalam dimensi data dan customer. PT BPD Jawa Tengah unggul dalam teknologi, PT Bank DKI unggul dalam manajemen risiko, PT BPD Kalimantan Tengah menang dalam tatanan institusi. Sedangkan, PT BPD Nusa Tenggara Timur meraih penghargaan digital banking terbaik dalam kolaborasi.
Untuk kategori syariah, PT Bank Syariah Indonesia Tbk memenangkan dua penghargaan, yaitu digital banking award untuk tatanan institusi dan customer. PT BTPN Syariah Tbk juga memperoleh dua penghargaan, yaitu digital banking award pada dimensi data dan kolaborasi. PT BCA Syariah unggul dalam teknologi, sedangkan PT Bank Jabar Banten Syariah Tbk mendapat penghargaan dalam manajemen risiko.
Pada kategori bank digital, PT Bank Jago Tbk meraih dua penghargaan, yaitu penghargaan dalam kolaborasi dan tatanan institusi. PT Bank Neo Commerce Tbk juga mendapat dua penghargaan, yaitu penghargaan dari aspek manajemen risiko dan customer. PT Bank Raya Indonesia memperoleh penghargaan untuk dimensi data, dan PT BCA Digital unggul dalam teknologi.
Metodologi dan Penjurian
Pemeringkatan dan penghargaan Digital Banking Awards 2022 dilakukan oleh Tim Juri yang berkompeten dan profesional di bidang digitalisasi perbankan dan ahli dalam teknologi informasi. Pemeringkatan menggunakan kriteria yang terdapat dalam “Cetak Biru Tranformasi Digital Perbankan” dari Otoritas Jasa Keuangan serta berdasarkan pengolahan data sekunder yang dilakukan oleh Tim Riset Berita Satu Media Holdings.
Selain Bayu Prawira sebagai Ketua, anggota tim Juri lainnya adalah Hermawan Thendean (Praktisi Teknologi Industri Keuangan), Rico Usthavia Frans (Pengamat Bank), Bari Arijono (Executive Chairman Banking Institute), Suria Dharma (Direktur & Head of Research PT Samuel Sekuritas), dan Primus Dorimulu (Direktur Pemberitaan BSMH).
Kriteria yang digunakan dalam penilaian adalah kriteria DMAB (Digital Maturity Assessment of Banks) dari Otoritas Jasa Keuangan ( https://www.ojk.go.id/id/berita-dan-kegiatan/info-terkini/Pages/Cetak-Biru-Transformasi-Digital-Perbankan.aspx), termasuk semua definisi dan penjelasan yang diuraikan dalam cetak biru tersebut.
Kriteria penilaian mengacu pada enam indikator utama kematangan digital, terdiri atas 21 sub indikator yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan, yakni meliputi (1) Nasabah/Customer, (2). Data (3). Teknologi (4). Manajemen Risiko (5). Tatanan institusi, dan (6). Kolaborasi.
Selain itu, sebagai antisipasi pengesahan UU Perlindungan Data Konsumen, Tim Juri memasukkan satu kriteria tambahan, yaitu adanya jabatan Data Protection Officer, sebagai bagian dari kriteria dimensi data.
Pemeringkatan dan penilaian didasarkan atas empat kelompok. Pertama, KBMI (Kelompok Bank Modal Inti). Yakni KBMI IV (Modal Inti di atas Rp 70 triliun), KBMI III (Modal Inti > Rp 14 triliun – Rp 70 triliun), KBMI II (Modal Inti > Rp 6 triliun – Rp 14 triliun), dan KBMI I (Modal Inti di bawah Rp 6 triliun). Kemudian kelompok Bank Digital Murni, kategori Bank Pembangunan Daerah (BPD), dan bank syariah.
Meski menggunakan kriteria yang berbasis pada regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bayu menegaskan bahwa Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tidak terlibat dalam proses penilaian DBA 2022, dan pemberian award ini bukan merupakan representasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Metodologi dalam penilaian Digital Banking Awards 2022 meliputi tiga aspek: Pertama, penilaian atas sendiri atau self-assesment, yang dilakukan oleh pihak kandidat, untuk menilai setiap sub kriteria, dengan menyertakan alasan dan bukti-bukti pendukung. Dalam hal ini, setiap peserta akan dikirim surat dan link secara resmi.
Kedua, Tim Juri juga mengundang publik untuk menilai (public assessment), dengan menyertakan alasan dan bukti-bukti pendukung, melalui link: https://s.id/DBA-PUBLIC. Ketiga, Tim Juri mengadakan penilaian berdasarkan ekspertis tim juri serta masukan dari self-asessment dan public assessment, ditambah dengan wawancara dengan sejumlah peraih nominasi.
Sumber: investor.id