Harimau Benggala, Sang Pemalu yang Menakutkan

wartaBHINEKA – Para ilmuwan percaya harimau benggala tiba di India antara 12.000 hingga 15.000 tahun yang lalu.

Saat ini, harimau benggala liar hanya hidup di Bangladesh, Bhutan, India, dan Nepal. Meskipun ada lebih banyak harimau benggala daripada subspesies harimau lainnya di anak benua India, populasi hewan bernama ilmiah Panthera tigris tigris ini terancam punah.

Upaya konservasi berhasil sampai taraf tertentu, tetapi tidak melampaui perburuan, penggundulan hutan, dan perambahan manusia yang telah menghancurkan habitat harimau liar selama 50 tahun terakhir. Harimau benggala hidup sendirian dan secara agresif menandai wilayah yang luar untuk menjauhkan saingan mereka.

Dilansir dari National Geographic, mereka merupakan pemburu nokturnal yang kuat yang melakukan perjalanan bermil-mil untuk menemukan kerbau, rusa, babi hutan, dan mamalia besar lainnya. Harimau benggala menggunakan bulu khasnya sebagai kamuflase karena tidak ada dua harimau yang memiliki garis yang persis sama.

Satwa liar yang memiliki berat sekitar 108,8 kilo gram hingga 226,7 kilo gram ini berbaring menunggu dan merayap cukup dekat untuk menyerang korbannya dengan lompatan cepat dan serangan mematikan. Harimau benggala yang lapar bisa makan sebanyak sekitar 27,2 kilogram dalam satu malam, meski biasanya mereka makan lebih sedikit.

Kebanyakan harimau menghindari manusia. Namun, beberapa memang menjadi pemakan manusia yang berbahaya.

Hewan-hewan ini sering sakit dan tidak dapat berburu secara normal, atau tinggal di daerah tempat mangsa tradisionalnya telah punah. Di sisi lain, harimau benggala betina melahirkan dua hingga enam anak.

Sang betina biasanya membesarkan anak-anak mereka dengan sedikit atau tanpa bantuan dari harimau benggala jantan. Anak-anak harimau benggala tidak dapat berburu sampai mereka berusia 18 bulan dan tinggal bersama induknya selama dua hingga tiga tahun, ketika mereka berpencar untuk menemukan wilayahnya sendiri.

Dilansir dari AZ Animals, Rabu (26/7/2023), harimau benggala adalah hewan nasional Bangladesh dan India. Satwa liar ini merupakan karnivora yang hidup di habitat hutan tropis yang lebat dan mangrove. Harimau benggala ini memiliki banyak cerita menarik yang menyertai keberadaannya, antara lain: 

Pertama, manusia penghuni desa hutan yang berbagi ruang dengan harimau benggala kerap memakai topeng di belakang kepala karena harimau lebih suka menyerang dari belakang. Jika kucing mengira seseorang sedang melihat langsung ke arah mereka, mereka biasanya mencari target lain.

Kedua, antara akhir tahun 1800-an dan awal 1900-an, seekor harimau benggala betina yang dikenal sebagai ‘harimau Champawat’ membunuh 436 orang di sekitar Nepal dan Kumaun. Setelah otopsi, para ilmuwan menyadari gigi taringnya rusak, yang mencegahnya menangkap mangsa normal. Harimau benggala betina ini diyakini akan mengoordinasikan serangan terhadap mangsa yang lebih besar, seperti badak dan gajah.

Ketiga, para ilmuwan percaya harimau benggala tiba di India antara 12.000 hingga 15.000 tahun yang lalu. Keempat, pada tahun 2019, seekor harimau benggala bernama Ming yang berusia 19 tahun, dengan sedih menghabiskan sebagian besar hidupnya tinggal di sebuah apartemen di New York City, sebelum akhirnya mati.

Mr Yates, pemilik Ming, memberinya makan 20 pon atau sekitar 9,07 kg daging ayam sehari. Dia juga mengubah satu ruangan di apartemen menjadi tempat berpasir untuk Ming.

Kelima, selama abad ke-19, harimau benggala dikenal sebagai harimau Royal Bengal. Namun, di suatu tempat di sepanjang garis taksonomi, kata royal dihapuskan. Saat ini, hewan tersebut hanya dikenal sebagai harimau benggala, populasi subspesies Panthera tigris tigris.

Panthera berasal dari kata Latin “panthēra” dan kata Yunani “pánthēr,”. Kedua kata secara kasar diterjemahkan menjadi “apa yang diburu.” Kata Sansekerta “pând-ara,” yang berarti “kuning pucat, keputih-putihan, putih,” juga dianggap berperan dalam bagaimana hewan itu mendapatkan namanya.

.

(Sumber: Republika)

You May Also Like

More From Author