Bahlil Targetkan Investasi Migas Rp 260 T

Jakarta, WartaBhineka – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menargetkan investasi di sektor hulu minyak dan gas (migas) pada 2023 mencapai US$ 17 miliar atau setara Rp 260,1 triliun (kurs Rp 15.300). Hingga saat ini, Indonesia telah mampu merealisasikan target tersebut hingga 48,5%

“Di tahun 2023, investasi Rp 1.400 triliun di mana untuk investasi hulu migas. Ditargetkan kurang lebih sekitar US$ 17 miliar dan kita sudah mampu realisasi sekitar 48,5% dan untuk investasi di hulu migas pada 2023 itu sudah mencapai US$ 5,7 miliar pada semester 1,” katanya, dalam paparannya di The International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (ICIOG) ke-4, Nusa Dua, Bali, Rabu (20/9/2023).

Bahlil mengatakan, angka US$ 5,7 miliar tersebut tumbuh 21% dibandingkan tahun lalu (year-on-year/yoy). Adapun dalam 5 tahun terakhir, realisasi investasinya terus mengalami peningkatan. Menurutnya, hal ini ditopang oleh potensi besar hulu migas yang dimiliki Indonesia.

“Kita semua tahu produksi minyak mentah kita sekarang ini masih di bawah target APBN kita. Sekarang rata-rata produksi sekitar 600 ribu bpd dan sebagian kita masih impor,” ujarnya.

Oleh karena itu, ia menaruh harap kepada Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) agar dapat terus mengoptimalkan potensi migas di tanah air.

“Menurut laporan dari SKK Migas kita ada total 128 cekungan dan yang baru dibor itu kurang lebih sekitar 8 dan masih ada 20 lagi akan dilakukan,” kata Bahlil.

“Kalau ini kita fokus, saya yakin dari sisi investasi akan terdorong dan dari sisi potensi peluang dari temen-temen pelaku di hulu migas bisa kita lakukan,” imbuhnya.

 

Bahlil mengatakan, investasi di sektor hulu migas bisa menjadi salah satu faktor pendongkrak ekonomi daerah. Hal ini tercermin dari nilai investasi di Luar Pulau Jawa mencapai Rp 345,9 triliun (52,3%), lebih besar dari besaran investasi di Pulau Jawa yang sebesar Rp 323,8 triliun (47,7%).

“Ini yang menjadi sasaran besar dari Presiden, karena ingin membangun investasi berkualitas. Dan salah satu cirinya yaitu ada pemerataan. Selama ini Indonesia investasi di Pulau Jawa lebih besar. Bapak Presiden Jokowi memerintahkan untuk tidak boleh membangun Indonesia Jawa sentris, tapi membangun dari Jawa, Sumatera, sampai seluruh pelosok hingga Papua dan Kalimantan,” ujarnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan perkiraan target capaian investasi migas Indonesia pada 2023 ini. Sedikit berbeda, ia memperkirakan investasinya di tahun ini dapat mencapai angka US$ 14,6 miliar atau setara Rp 223,38 triliun. Demi mencapai angka tersebut, menurutnya peran alat fiskal sangat penting.

“Alat fiskal kita juga penting dalam memperkuat dan mendukung sektor hulu migas. Kita bisa melihat ada peningkatan sejak Covid-19 2021, investasi oil and gas Indonesia US$ 10,9 miliar, tahun berikutnya investasi naik US$ 12,1 miliar,” kata Sri Mulyani dalam sambutannya.

“Kita harap 2023 investasi untuk industri hulu migas akan mencapai US$ 14,6 miliar, ini 3 tahun yang berturut-turut (meningkat). Selamat buat kalian semua,” sambungnya.

Dalam acara ICIOG ini, juga akan berlangsung sejumlah penandatanganan kontrak dengan nilai keseluruhan mencapai US$ 5,16 miliar atau setara Rp 77,4 triliun. Harapannya, kontrak tersebut tidak hanya sekedar penandatanganan di atas kertas, tetapi juga bisa segera terwujud secara nyata. (Sumber: detik)

You May Also Like

More From Author