Jakarta – Forum Pimpinan Kristen Lintas Gereja (FPKLG) menilai setiap warga negara Indonesia haruslah saling peduli tanpa peduli akan dikaitkan dengan SARA. FPKLG juga mendukung Presiden Joko Widodo menindak tegas ormas yang anti-Pancasila.
“Jadi dogmatika sama falsafah berbangsa berbeda, saya nggak tanya suku apa, kamu Bangsa Indonesia, saya care. Kamu sebangsa sama saya, makanya ketika kita ke Singapura, Amerika, kita saling bantu. Kita baru berasa Indonesia kalau di luar negeri,” ujar Pendeta Bigman Sirait dalam seminar ‘Indonesia di Persimpangan Jalan, Antara Pancasila Vs Negara Islam: Bagaimana Sikap Pemimpin Kristen?’ di Kampus IBM ASMI, Pulomas, Jakarta Timur, Sabtu (3/6/2017).
Turut hadir dalam acara itu, pendeta Bigman Sirait, pendeta Brigjen TNI (Purn) Harsanto Adi, M.M (Ketua Umum Asosiasi Pendeta Indonesia-API), Pendeta Dr. Phil Karel Erari (Tokoh Papua) dan Pendeta Yerry Tawalujan.
Pendeta Yerry Tawalujan memberikan sembilan rekomendasi dan dukungan untuk pemerintah Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
“Oleh karena itu kami Mendukung pemerintah Jokowi agar menindak tegas organisasi anti pancasila,” ujar Yerry.
Sebelum deklarasi, para pembicara mendiskusikan perbedaan idelogi agama dan pancasila di dalam pemerintahan demokrasi. Terlebih dengan maraknya masyarakat yang menafsirkan ideologi pancasila dengan sudut pandang berbeda.
Yerry juga mengajak pimpinan gereja di Indonesia memberi pengetahuan kepada semua pihak agar agama tak dilibatkan dalam kepentingan politik.
“Agama seharusnya jadi pusat pencerdasan bukan pusat pembodohan. Kalau semua agama jadi pusat pencerdasan maka indonesia akan jadi bangsa yang cerdas dan tak akan mudah dibodohi untuk memakai agama demi kepentingan politik segelintir orang,” paparnya.
Menurut Yerry, agama adalah identitas personal. Sedangkan Pancasila adalah identitas bangsa Indonesia. Oleh karena itu idelogi agama tidak boleh dibenturkan dengan Pancasila.
“FPK-LG Corpus Christy menolak upaya menegakan agama dengan membuang Pancasila karena semua agama harus mendukung pancasila sebagai identitas bangsa dan dasar negara,” tuturnya.
Yerry juga mengajak umat Kristen untuk menjaga kerukunan beragama . Hal ini untuk menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia
.
“Kristen perlu ditingkatkan kerjasama dengan kelompok Islam moderat yang nasionalis dan agama-agama minoritas seperti Budha, Hindu, dan Konghucu serta aliran kepercayaan untuk bersama pertahankan NKRI berdasarkan Pancasila UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika,” ujarnya.
Sumber :detiknews