Jakarta, WartaBhineka – Kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke Uni Emirat Arab (UEA) pada 23 November lalu menandakan keberlanjutan hubungan yang sangat baik antara RI dan UEA. Hal itu disampaikan Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia, Abdulla Salem Al Dhaheri.
Menurut dia, Presiden Prabowo dan Presiden UAE Mohamed bin Zayed Al Nahyan di Istana Qasr Al Watan, Abu Dhabi, saat itu membahas berbagai hal. Kedua pemimpin negara juga menghasilkan sejumlah kerja sama yang berkaitan dengan ketahanan pangan, perumahan, dan tata kelola sumber daya alam.
“Itu adalah kunjungan yang luar biasa dan bersejarah. Kedua pemimpin membicarakan berbagai bidang kerja sama,” ujar Abdulla Salem Al Dhaheri dalam kegiatan temu media di kediamannya di Jakarta, Kamis (28/11/2024) malam.
Menurut Abdullah, UEA mendukung program ketahanan pangan RI. Negaranya bersedia mengirimkan tenaga ahli dalam bidang ketahanan pangan untuk berbagi pengetahuan dan teknologi kepada Indonesia.
Ia juga menyebut salah satu proyek food estate di Papua. Harapannya, target kemandirian pangan di Indonesia dapat tercapai dalam dua hingga tiga tahun ke depan.
Abdullah mengapresiasi strategi Presiden Prabowo untuk ketahanan pangan Indonesia yang mandiri sehingga tidak bergantung pada impor. Karena itu, lanjut dia, keterlibatan UEA dalam mendukung program tersebut lebih ke arah penguatan kerja sama dan investasi, bukan impor.
“Terkait program makan (bergizi) gratis, UEA tidak akan memasok makanan, melainkan akan berinvestasi dan meningkatkan kerja sama di Indonesia,” ujar Abdulla.
Topik berikutnya yang menjadi pembahasan antara Presiden Prabowo dan Presiden UEA dalam pertemuan lalu adalah pembangunan rumah untuk rakyat. Untuk program ini, Prabowo menargetkan pembangunan tiga juta unit rumah per tahun. Abdullah mengaku optimistis bahwa Indonesia dapat mencapainya.
Ia mengatakan, UAE siap berinvestasi di sektor perumahan RI. Walaupun belum memastikan nama-nama perusahaan kontraktor UAE yang akan terlibat, ia menyebut mereka akan menjajaki kebutuhan pembangunan perumahan rakyat di sejumlah provinsi di Indonesia.
Dalam kunjungan lalu di Abu Dhabi, Presiden Prabowo menggelar lebih delapan pertemuan dengan berbagai pihak terkait dari UEA. Harapannya, hasil yang konkret akan segera terwujudkan.
“Beliau sangat senang dengan hasil pertemuan-pertemuan itu. Perusahaan-perusahaan (dari UEA) akan segera berkunjung ke Indonesia untuk melihat apa saja yang perlu dilakukan,” kata Abdulla.
UEA juga mendukung hilirisasi dalam sektor pertambangan yang gencar dilakukan Indonesia, terutama sejak masa pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Abdullah menyambut baik langkah Presiden Prabowo yang meneruskan kebijakan itu hingga kini.
Menurut dia, hilirisasi akan membawa dampak positif untuk Indonesia sebagai negeri yang diberkahi Tuhan dengan macam-macam sumber daya alam, semisal nikel dan bauksit. Pada akhirnya, program ini juga akan menyerap banyak tenaga kerja.
“Hilirisasi pasti menghasilkan nilai tambah bagi Indonesia dan membuat banyak lapangan pekerjaan,” ucap dia.
.
(Sumber: Republika)