Jakarta – Kawasan di perairan Nusa Penida, Bali, ditetapkan sebagai daerah konservasi. Dalam siaran pers yang diterima Tempo, pencanangan Kawasan Konservasi Perairan (KKP) Nusa Penida ini dilakukan oleh Menteri Kelautan dan Perikan Fadel Muhammad dan Bupati Klungkung I Wayan Candra, di Nusa Penida, Bali, Minggu (21/11/2010).
KKP Nusa Penida memiliki luas 20.057 hektare yang dibentuk untuk melindungi kekayaan kehidupan laut dan pesisir, mendorong keberlanjutan pariwisata bahari dan perikanan guna menjamin sumber matapencaharian masyarakat Nusa Penida.
Inisiasi pembentukan KKP Nusa Penida merupakan kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Klungkung berserta masyarakat Nusa Penida, Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan The Nature Conservancy (TNC) Indonesia Marine Program, dengan dukungan USAID – Coral Triangle Support Partnership.
KKP Nusa Penida memiliki luas 20.057 hektare yang dibentuk dengan tujuan untuk melindungi kekayaan kehidupan laut dan pesisir, mendorong keberlanjutan pariwisata bahari dan perikanan guna menjamin sumber matapencaharian masyarakat Nusa Penida
Fadel Muhamad mengatakan, KKP Nusa Penida ini akan mendukung dan menyumbang target nasional pemerintah Indonesia untuk melindungi ekosistem pesisir dan lautnya seluas 20 juta hektar pada tahun 2020.
Pembentukan KKP di beberapa daerah, termasuk di Nusa Penida ini, merupakan langkah konkrit pemerintah Indonesia guna mengimplementasikan Coral Triangle Initiative (CTI), yang dicanangkan Indonesia bersama negara-negara di kawan Coral Triangle seperti Filipina, Malaysia, Timor Leste, Papua Nugini dan Kepulaian Solomon.
I Wayan Candra menjelaskan, Perairan Nusa Penida merupakan satu-satunya kecamatan kepulauan di provinsi Bali yang memiliki keanekaragaman hayati laut, khususnya terumbu karang cukup tinggi.
“Terlebih lagi, di perairan Nusa Penida dijumpai ikan Mola mola (sunfish) yang cukup unik dan langka dengan ukuran rata-rata dua meter dan muncul setiap bulan Juli – September,” ujar Candra. Kemunculan ikan Mola mola ini menjadi daya tarik wisata, khususnya bagi para penyelam.
Berdasarkan Kajian Ekologi Laut yang dilakukan beberapa ahli kelautan dunia seperti Dr. Emre Turak dan Gerry Allen pada tahuan 2009, di perairan Nusa Penida dijumpai sekitar 296 jenis karang dan 576 jenis ikan dimana lima diantaranya merupakan spesies ikan baru.
Berdasarkan survei dan monitoring TNC Indonesia Marine Program, di perairan Nusa Penida terdapat 1.419 hektar terumbu karang, 230 hektar hutan mangrove dengan 13 jenis mangrove, dan 108 padang lamun dengan 8 jenis lamun.
Saat ini KKP Nusa Penida dalam tahapan pembuatan zonasi, perencanaan pengelolaan jangka panjang, pembentukan badan pengelola dan mekanisme pendanaan jangka panjang untuk kemudian di tetapkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan melalui Peraturan atau Surat Keputusan Menteri.
Direktur TNC Indonesia Arwandrija Rukma menyambut baik inisiatif pembentukan KKP ini. TNC Indonesia, kata Rukma, akan melanjutkan kerjasama yang baik dengan sejumlah lembaga dalam soal ini hingga KKP di Nusa Penida memberi manfaat ekonomi jangka panjang kepada masyarakat.
sumber: