WartaBHINEKA.com – Gunung Kidul – Permainan flying fox sepanjang 625 meter dengan ketinggian ratusan meter akan segera memanjakan pecinta travelling di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Siapa sangka, flying fox terpanjang di Asia Tenggara ternyata ada di kawasan Ekowisara Green Village, Desa Mertelu, Kecamatan Gedang Sari ini memiliki panjang 625 meter Gunungkidul DIY.
Teknologi yang digunakan dalam pembangunan flying fox ini juga tidak main-main. Selain diawali dengan kajian mendalam, seluruh rangkaian yang digunakan berstandar internasional yang didatangkan langsung dari beberapa negara. Dengan begitu, keselamatan pengunjung menjadi yang utama.
“Misalnya, teknologi yang digunakan flying fox ini mengadopsi yang ada di Prancis, sedangkan untuk talinya diambil dari Inggris. Kami juga akan memasang sebuah penangkal petir untuk mengantisipasi keadaan cuaca yang kurang bersahabat,” ujar Cahyo Alkananta, anggota Tim Triple Helix.
Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan tim Triple Helix membangun wahana flying fox terpanjang ini untuk berbagai manfaat. Selain kepentingan ekonomi masyarakat, diharapkan wahana ini dapat menunjuang kawasan ekowisata di Mertelu.
Dengan adanya wahana permainan ini diharapkan, pengunjung tidak hanya menikmati pemandangan indah dari atas bukit saja ketika pergi ke Green Village Gedangsari. Namun, mereka juga dapat memacu adrenalin dengan merasakan sensasi meluncur flying fox sepanjang 625 meter.
“Ini salah satu flying fox terpanjang di Asia Tenggara, baru diresmikan Agustus kemarin. Panjang lintasan flying fox ini 625 meter. Wisatawan yang bermain flying fox ini bisa meluncur dengan kecepatan sampai 80 kilometer per jam.
Untuk pencinta wisata dalam negeri sudah tidak sabar lagi untuk mencoba fliyng fox terpanjang ini. Mulai dari sekarang siapkan ransel, dan masukkan Gunungkidul ke dalam daftar kunjungan wisata anda.