Bogor – WartaBHINEKA -, Jembatan Cisadane yang berlokasi di Jalan Raya Sukabumi, Kampung Cisalopa, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, dikeluhkan warga akibat adanya proyek perbaikan.
Perlakuan buka tutup jalan yang diberlakukan untuk mengurai kemacetan memberikan dampak penumpukan kendaraan dari arah Bogor-Sukabumi maupun sebaliknya menjadi penyebab utamanya.
Perjalanan yang seharusnya dapat ditempuh sekitar 2,5 jam sampai 3 jam dari Bogor menuju Sukabumi, kini harus ditempuh dengan waktu yang lebih lama.
Kemacetan semakin parah disaat memasuki akhir pekan dan libur nasional. Kemacetan bisa mengular sampai Simpang Ciawi dari arah Bogor.
Salah satu warga, Annaf, mengunkapkan kekesalannya atas situasi itu. Ia menyebut, penyebab utama kemacetan ada di sekitar Jembatan Cisadane yang saat ini tengah dilakukan perbaikan.
Annaf menambahkan, saat dirinya berpergian ke Sukabumi beberapa waktu lalu, ia harus kejebak macet sampai 10 jam.
Hal senada diungkapkan Danang. Pemuda asal Caringin ini mengatakan, pemberlakuan satu jalur menjadi momok bagi pengguna jalan yang melintasi jalur Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi).
Anak sekolah, pegawai, dan buruh pabrik banyak yang terlambat di tempat tujuan. Distribusi hasil industri mati, pedagang sayur dan ternak tidak bisa mengirim tepat waktu.
“Kendaraan harus berjalan pelan, bergiliran di atas jembatan. Ekor kemacetan dipastikan sampai di Ciawi,” tutur Danang.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Bogor berkomunikasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) terkait perbaikan Jembatan Cisadane.
Bupati Bogor Nurhayanti mengatakan, pihaknya telah menyiapkan lahan untuk digunakan membangun jembatan darurat yang terbuat dari baja ringan (baley). Hal ini untuk mengatasi kemacetan di jalur tersebut.
“Saya sudah perintahkan camat Caringin dan camat Cigombong membantu pelaku usaha dan masyarakat untuk penyiapan lahan guna pemasangan jembatan baley. Saya juga sampaikan apresiasi kepada para pelaku usaha Kabupaten Bogor yang telah menyiapkan dana kepedulian sosialnya, sehingga lahan dapat disiapkan,” ungkap Nurhayanti.
Perbaikan jembatan tersebut, lanjut Nurhayanti, dibutuhkan untuk mengantisipasi dampak yang lebih buruk akibat kerusakan pada struktur jembatan.
“Saya mengimbau masyarakat untuk berlapang dada bila terjadi kemacetan di sekitar lokasi jembatan itu. Masyarakat dimohon bersabar karena ini untuk kelancaran kita ke depannya,” kata Nurhayanti.
Pengerjaan perbaikan Jembatan Cisadane dimulai pada pertengahan Agustus 2017. Jembatan yang dibangun 1970 dengan panjang kurang lebih 36 meter itu bersumber dari APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara). Masa kerja jembatan ini selama 300 hari kerja.