Oleh Dr. Andrianto Purnawan SpBS [RS Evasari Awal Bros, Jakarta Pusat]
Jakarta (wartaBHINEKA.com) – Apakah Anda pernah merasakan nyeri atau rasa tidak mengenakkan kepala atau bahkan menjalar ke wajah, mata, gigi, dan leher. Jika pernah mengalaminya, itulah yang disebut nyeri kepala. Dalam bahasa medis disebut cephalgia.
Bagi kebanyakan orang, cephalgia akan menjadi masalah jika terjadi secara terus menerus (kronis), padahal semua cephalgia seharusnya menjadi suatu perhatian yang serius.
Bagaimana cephlagia bisa muncul?
Ada beberapa sebab timbulnya cephalgia.
1) adanya tarikan, pergeseran sistem vena beserta cabang-cabangnya.
2) adanya tarikan, pelebaran atau peradangan pada arteri baik didalam rongga kepala (intrakranial) ataupun di luar rongga kepala (ekstrakranial).
3) adanya perubahan tekanan di dalam rongga kepala.
4) adanya penyakit pada kepala, mata, hidung, telinga, wajah, ataupun leher.
5) adanya tarikan, pergeseran, atau penyakit yang mengenai saraf di kepala atau leher.
Jika didapatkan cephalgia, maka yang perlu diperhatikan adalah awitan (onset), frekuensi, lamanya nyeri, jenis nyeri, kapan muncul nyerinya, intensitas, dan gejala ikutan. Mengenai awitan (onset) nyeri bisa muncul secara tiba-tiba (akut) ataupun perlahan-lahan (kronik). Nyeri secara tiba-tiba bisa terjadi karena perdarahan (misal aneurysma pecah), radang pada otak dan selaput otak, glaukoma. Nyeri secara kronik bisa diakibatkan karena peningkatan tekanan di rongga kepala (misal tumor otak, aneurysma, AVM kepala, hidrosefalus), tension headache, radang pada sinus (sinusitis).
Mengenai frekuensi nyeri bisa terjadi secara terus menerus (misal tension headache), atau ada jeda tertentu (misal migrain). Mengenai lamanya nyeri bisa dalam hitungan jam (misal migrain), bisa hari sampai bulan (misal tension headeache), bisa juga detik sampai menit dengan sifatnya menyengat (misal trigeminal neuralgia).
Mengenai jenis nyeri bisa berdenyut, tarikan, diikat-ikat, berpindah-pindah, kepala berat. Mengenai kapan mulai nyerinya. Ada yang saat tidur tidak ada keluhan, waktu bangun tidur muncul nyeri (misal cluster headache). Ada yang keluhannya muncul saat siang dan sore hari disertai dengan emosi (misal tension headache). Ada yang dicetuskan cahaya, cuaca, alkohol (misal migrain). Ada yang muncul saat menelan, gosok gigi atau berbicara (misal trigeminal neuralgia). Mengenai intensitas nyeri bisa berdenyut hebat (misal migrain), berdenyut seperti ditusuk-tusuk (misal cluster headache), seperti mengangkat barang berat (misal tension headache). Mengenai gejala ikutan nyeri, bisa disertai muntah, vertigo, pandangan mata dobel (misal migrain). Bisa disertai selaput mata memerah (misal cluster headache), bisa sensitif cahaya (fotofobia) atau sensitif suara (fonofobia) (misal tension headache).
Cephlagia akan sangat berbahaya jika :
1. Nyeri muncul pertama kali dan muncul mendadak
2. Nyeri paling berat yang pernah dirasakan (The worst headache in life)
3. Nyeri yang memberat selama beberapa hari sampa minggu bahkan berbulan- bulan
4. Nyeri yang muncul saa olahraga, batuk, bersin, atau membungkuk
5. Nyeri yang disertai demam, muntah, mual, atau kaku kuduk6.
Nyeri yang disertai gejala neurologis (tidak bisa bicara, gangguan koordinasi gerakan, kesemutan, kelemahan anggota gerak, mengantuk, perubahan kepribadian, penurunan tajam penglihatan).
Jadi, jangan pernah meremehkan nyeri kepala. Segeralah periksakan ke dokter yang berkompeten.
Pemeriksaan yang kira-kira diperlukan saat cephalgia:
1. Rontgen kepala : melihat strukur tulang kepala
2. Rontgen leher : melihat kelainan pada leher misal spondiloarthrosis atau adanya patah tulang leher
3. CT Scan atau MRI : untuk melihat kemungkinan penyakit didalam kepala (misal tumor kepala, aneurisma, malformasi arteri vena, infeksi, jepitan pembuluh darah dan saraf)
4. Angiografi : melihat kecurigaan malformasi pembuluh darah otak dan juga sebagai screening pemetaan pembuluh darah otak
5. EEG : dilakukan saat adanya kejang sebagai penyerta
6. EMG : mengetahui kontraksi otot secara terus menerus pada tengkuk, belakang dan depan kepala
7. Pemeriksaan darah (laboratorium).