Seskab: Berbatik Hapuskan Sekat Kaya Miskin

Jakarta (wartaBHINEKA.com –  Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung menyebutkan  batik menjadi perekat bangsa dan simbol persatuan. Dengan berbatik, tidak ada lagi strata sosial, kaya maupun miskin. Karena batik menunjukkan kolektivitas dan kebersamaan.

“Sekarang orang pakai batik hampir sama aja. Kalau dulu kan begitu orang memakai pakaian, pejabat dengan masyarakat itu kan beda. Kalau sekarang masyarakat ya pakai batik, pejabat pakai batik. Sehingga ini bagus untuk bangsa ini,” kata Pramono Anung, di ruang kerjanya Lantai 2 Gedung III Kemensetneg, Jakarta dikutip dari situs setkab, Senin (2/10/2019).

Dalam menanggapi makna yang bisa dipetik dari Peringatan Hari Batik Nasional, 2 Oktober 2017, disebutkan Seskab hampir setiap hari mengenakan baju batik ini, saat ini hampir semua pejabat tinggi negara dari atas hingga bawah semua mengenakan batik, tidak lagi bersafari. Masyarakat pun, lanjut Seskab, mengenakan batik tidak lagi semata-mata karena tanggal 2 Oktober menjadi Hari Batik Nasional. Tetapi karena batik sudah menjadi kebanggaan, dan memakai batik itu sudah seperti orang barat memakai jas dengan dasi.

“Batik sudah menunjukkan identitas bangsa Indonesia, yaitu bangsa yang sedang tumbuh menjadi bangsa yang besar dan tidak lagi terjebak sebagai bangsa kelas menengahm,” ungkapnya

Bahkan, lanjut Seskab, saat ini,kepala-kepala negara dalam forum-forum internasional, bukan hanya di Indonesia namun di luar negeri pun, seringkali memakai batik dengan corak yang dibuat sendiri. Para tamu dari negara lain yang datang ke kantor Seskab pun,seperti halnya Duta Besar, menurut Seskab, banyak yang mengenakan batik.

Dengan semakin mendunianya batik, Seskab tidak khawatir jika negara lain ikut menggunakan batik.

“Bagaimanapun kita sudah menjadi leader di dalam batik. Dan itu sudah diakui dunia bahwa batik milik kita. Kalau kemudian negara-negara lain menggunakan batik, ya bagus bagus aja,” ujar Seskab.

Soal penetapan tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional, Seskab Pramono Anung mengatakan, warisan inilah yang kemudian harusnya kita rawat bersama-sama.

 

You May Also Like

More From Author