Jakarta (wartaBHINEKA.com)- Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta warga tidak khawatir ke Bali. DIakui Gunung Agung berstatus Awas atau level IV, namun Bali aman dikunjungi dan beraktivitas dari radius 10 km dari kawah Gunung Agung.
Pernyataan Bali aman bisa juga disaksikan dari perbandingan kawah Gunung Agung sebelum dan setelah erupsi. Kubah lava telah mengisi 1/3 kapasitas volume kawah Gunung Agung. Pengisian lava melambat sejak 30 November 2017 hingga sekarang. Status Awas. Bali aman. Silakan berkunjung ke Bali.
“Badan Geologi menyampaikan yang terdampak hanya sekitar Gunung Agung dengan hingga 10 km. Yang mau ke Denpasar, Danau Batur, Ubud, di luar radius 10 km, aman. Silakan ke Bali,” kata Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rudy Suhendar di Jakarta, Sabtu (16/12/2017) dikutip dari liputan6.com.
Rudi menuturkan pihanya sudah melakukan simulasi jika terjadi erupsi, sehingga sudah dilokalisasi potensi bahayanya hanya terjadi di Gunung Agung. Bahaya tersebut di antaranya awan panas. Badan Geologi memprediksi jika terjadi awan panas sebanyak 10 juta meter kubik (m3) hanya di sekitar Gunung Agung saja, tidak meluber ke Denpasar.
Kemudian arah angin beberapa hari ke depan diperkirakan ke timur yang langsung ke lautan sehingga kecil kemungkinan mengganggu penerbangan. Jika terjadi lahar dingin, alirannya mengenai beberapa wilayah dengan radius kurang dari 10 km. Selain itu, saat ini kondisi cuaca di Bali hujan sehingga dapat meredam partikel debu erupsi.
“Sekarang curah hujan, itu cukup membersihkan udara di Bali. Kalau terjadi awan panas hanya di sekitar Gunung Agung, tidak sampai Denpasar dan ke mana-mana,” kata Rudy.
