Jakarta, WartaBHINEKA – Jaringan internet mampu menghadirkan tebing menawan biru laut, dan pasir putih Nusa Tenggara Barat ke hadapan pengguna sosial media. Kemudahan akses internet itu turut meningkatkan kunjungan wisatawan.
” Tiga tahun terakhir, jumlah wisatawan lokal meningkat, pemicunya media sosial,” Kata Made Gunung, Room Division Manager Vila Ombak, di Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara, NTB, Selasa (3/4/2018).
Para wisatawan domestik, ujarnya berduyun duyun datang melihat keindahan Gili Trawangan yang diunggah ke media sosial, seperti instagram. Unggahan ini dapat segera sampai ke linimasa karena ketersediaan jaringan internet.
Meningkatnya kunjungan wisatawan domestik tampak saat Kompas mengujungi pulau kecil tu. Mereka hilir mudik di anatara kerumunan turis. “Dulu, hampir semua tamu kami adalah turis. Bahkan, semua kamar di vila pernah diisi orang Italia,” ujar Gunung yang bekerja sejak 1998 di Vila Ombak.
Kini, komposisi turis dan wisatawan domestik, menurut dia, terbagi 70 persen dan 30 persen. Dampaknya, okupansi vila mencapai rata – rata 80 persen per tahun. Posisi turis mulai “diimbangi” turis domestik.
Lebih Murah
Jaringan internet juga memudahkan pelaku usaha menjaring wisatawan. I Gede Yopi, pemilik Hotel Segaraanak di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, mengatakan, jaringan internet membuat para tamu lebih praktis memesan kamar melalui aplikasi pemesanan perjalanan.
Tamu tak perlu ragu tidak mendapatkan kamar sebab aplikasi tersebut menunjukkan harga hingga ketersediaan kamar. Karena sejak 2014, ia mendaftarkan hotelnya di aplikasi Traveloka, Expedia, dan Tiket.com. “Saat musim puncak liburan, okupansi hotel bisa 100 persen,” ucapnya.
Pengelola penginapan Sekar Kuning di Mandalika, Monty Ramlan (32), memilih bermitra dengan booking.com yang kerap diakses oleh wisatawan asing.
Tanpa jaringan internet, keindahan NTB mungkin tidak akan diketahui banyak orang. Pelaku usaha di sektor pariwisata pun harus susah payah menarik kunjungan wisatawan. Boleh jadi, kunjungan wisatawan di NTB tidak akan meroket dari 887.000 orang pada 2011 menjadi lebih dari 3 juta wisatawan pada 2016.
Jaringan internet itu ditangkap di gawai melaluo menara terima – pancar (BTS). Salah satu operator yang menyediakan jaringan internet ialah Telkomsel. Saat ini, operator seluler itu memiliki 562 BTS, yang terdiri dari 163 jaringan 4G dan 399 jaringan 2G, di Pulau Sumbawa.
Udin (39), pelaku usaha mobil sewaan, berharap kelancaran sinyal internet sampai ke desa -desa. (Dikutip dari Harian Kompas, Rabu 4 April 2018).