WartaBHINEKA.com – Jakarta, Guna menstabilkan pasokan dan harga, Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar operasi pasar (OP) bawang putih di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Ahad (5/5). Sebanyak 116 ton bawang putih milik importir disediakan dalam OP tersebut yang terdiri dari empat kontainer per hari ini.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, pada OP yang digelar, pemerintah menginstruksikan harga bawang putih dapat stabil di kisaran Rp 25 ribu-Rp 30 ribu per kilogram (kg) di pasaran secepatnya. Dia mengajak para importir untuk menjaga komitmen yang telah disepakati untuk tidak bermain-main harga.
“Kami minta seluruh importir dapat bertanggung jawab, kami ingin harga bawang putih yang tadinya Rp 46 ribu per kg, bisa turun jadi Rp 25 ribu per kg,” kata Amran saat ditemui di sela OP bawang putih, Ahad (5/5).
Dia menjelaskan, apabila terdapat importir yang melanggar komitmen kerja sama yang ada, pihaknya akan memberikan sanksi terberat berupa label daftar hitam dan penghapusan pemberian RIPH secara permanen. Sejauh ini, kata dia, terdapat 56 perusahaan yang selalu mempermainkan harga dan dipastikan seluruh perusahaan tersebut sudah masuk dalam daftar hitam yang tak akan lagi bekerja sama dengan Kementan.
Amran meminta para importir dapat bertanggung jawab menstabilkan harga serta memantau peredaran harga bawangnya masing-masing hingga ke tingkat konsumen. Sementara itu Kementan, kata dia, akan memonitor pergerakan harga secara harian bersama satuan tugas (satgas) pangan yang dihadirkan dari Bareskrim Polri.
“Kalau nanti ada (harga) lewat dari Rp 30 ribu per kg, kami langsung instruksikan Satgas Pangan untuk menindaklanjuti,” kata Amran.
Dia menambahkan, saat ini bawang putih yang sudah masuk ke Indonesia berkisar 100 ribu ton. Menurut Amran, OP bawang akan terus digelar setiap harinya untuk menstimulus penurunan harga secara merata di seluruh Indonesia. Adapun alokasi bawang putih yang digelontorkan pada OP yang akan terus dijalankan tergantung dari seberapa banyak permintaan pasar.
Sedangkan untuk menjaga lonjakan kebutuhan pada Ramadhan, pihaknya memastikan harga serta pasokan akan stabil seiring dengan masuknya bawang putih impor asal Cina itu secara bertahap. Selain Jakarta, OP bawang putih juga akan dilaksanakan di beberapa wilayah yang dekat dengan pintu masuk pelabuhan antara lain Surabaya, Medan, dan Makassar.
Importir dari PT Maju Makmur Suwito mengatakan, berdasarkan instruksi dari pemerintah, importir siap menyalurkan bawang putih impor ke pasar. Adapun penyaluran tersebut dilakukan dengan menjual bawang putih dalam OP seharga Rp 25 ribu per kg baik di tingkat pedagang besar maupun pedagang pengecer.
Berdasarkan penelusuran Republika, Ahad (5/5), begitu OP bawang putih dibuka, antrian panjang mulai mengular di depan truk-truk kontainer yang membawa bawang putih. Menurut Suwito, tak ada persyaratan khusus bagi para calon pembeli untuk mendapatkan bawang putih impor yang disediakan dalam OP.
“Yang antri, bisa beli. Kita layani saja,” kata Suwito.
Kendati begitu dia memastikan, para pembeli hanya diperkenankan membeli lima karung bawang putih yang masing-masing karungnya terdiri dari 20 kg. Dia menjelaskan, saat ini sesuai dengan instruksi Kementan, pihaknya akan ikut serta menjalankan OP guna dapat mengguyur pasar dengan pasokan semaksimal mungkin hingga harga kembali stabil.
Dalam beberapa bulan terakhir, harga bawang putih memang melonjak tinggi. Berdasarkan catatan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional pada 5 Mei 2019, harga bawang putih sedang berada di kisaran Rp 45.500-Rp 82.850 per kg. Mengacu catatan tersebut, harga bawang putih di Pasar Kramat Jati, Jakarta, berada di level Rp 80 ribu per kg. Sedangkan di Pasar Jatinegara, harga bawang putih sedang berada di level Rp 66.500 per kg.
Masih di wilayah Jakarta, di Pasar Minggu, harga bawang putih sedang berada di kisaran Rp 75 ribu per kg. Sedangkan berdasarkan penelusuran Republika, di Pasar Induk Kramat Jati, Ahad (5/5), harga bawang putih kating berada di harga Rp 75 ribu per kg. Salah satu pedagan, Wahyuni (42), mengaku menunggu guyuran OP bawang putih sebab sulit menemukan pasokan bawang putih jenis banci.
“Kalau kating ada, tapi harganya tinggi sekali. Kami beli dari bandar saja sudah Rp 75 ribu,” kata dia.