Emmanuel Macron memenangkan pemilihan presiden Prancis pada Minggu (7/7/2017) malam waktu setempat, untuk menandai tonggak sejarah terbesar dalam karier politiknya. Pada usia 39 tahun, dia memimpin negeri yang menjadi salah satu kekuatan terbesar Eropa.
Macron mengalahkan pesaingnya, Marine Le Pen, dalam pemilihan presiden (pilpres) Prancis putaran kedua. Presiden dari jalur independen itu unggul dengan angka telak, 66,06% berbanding 33,94%, berdasarkan data mutakhir, Senin (8/5/2017) pagi.
Pria kelahiran Amiens, Prancis, 21 Desember 1977, itu terkenal sebagai sosok yang unik. Presiden termuda Prancis itu menikahi mantan gurunya semasa SMA, yang terpaut 25 tahun lebih tua.
Selain itu, Macron ternyata gemar sepak bola, bahkan pernah memperkuat klub amatir Prancis. Menurut AS.com, selama musim 2006-2007, Macron terdaftar sebagai bek kiri di klub Ecole Nationale d’Administration (l’ENA), sebuah tim amatir dari Liga Regional Paris atau La Ligue de Paris Ile-de-France de football (La LPIFF) yang berafiliasi pada Federasi Sepak Bola Prancis (FFF).
Jurnalis olahraga Rafael Rivera memposting kartu anggota Macron saat masih menjadi pemain sepak bola. Dalam postingannya itu Rivera menuliskan kalimat “Sebuah panggung memori amatir pesepak bola Emmanuel Macron, yang baru terpilih sebagai presiden Prancis.”