Kebakaran Hutan Di Australia Terparah Sepanjang Sejarah

WartaBHINEKA.com – Kebakaran hutan di Australia sejak September lalu menyebabkan duka yang amat dalam bagi banyak orang di seluruh dunia.

Ribuan rumah telah hilang, jutaan hektar lahan pertanian dan hutan habitat hewan asli Australia hangus, serta menewaskan sedikitnya 25 orang dan ratusan juta hewan, termasuk spesies mamalia, unggas dan reptil.

New South Wales, negara bagian di Australia yang terkena dampak paling parah dari peristiwa ini.

Hampir lima juta hektar hangus terbakar dan lebih dari 1.300 rumah penduduk hancur, yang menyebabkan ribuan orang harus dievakuasi. Kekeringan lahan dan cuaca panas yang ekstrem serta angin kencang disebut menjadi penyebab utama dari kebakaran hebat yang melanda negara bagian tersebut.

Ada sekitar 130 titik kebakaran yang terjadi di seluruh negara bagian New South Wales pada Senin, termasuk semak-semak, hutan di pegunungan dan taman nasional.

Kebakaran hebat yang melanda Australia ini dengan cepat menyebar di sepanjang wilayah timur Australia, termasuk negara bagian New South Wales dan Queensland yang merasakan dampak kebakaran terparah.

Hingga Selasa (7/1/2020), kebakaran juga telah terhadi di sejumlah negara bagian seperti Victoria, Australia Barat, Wilayah Utara dan Australia Selatan.

Di Victoria, lebih dari 800 ribu hektar hangus dilalap api. Kebakaran ini juga telah menyebabkan dua orang tewas dan sekitar 43 rumah di wilayah East Gipsslan hancur.

Menurut gambar satelit yang diambil pada 4 Januari menunjukkan, penyebaran asap dari kebakaran di Victoria dan New South Wales telah mempengaruhi kualitas udara hingga ke Selandia Baru.

Kebakaran hutan kali ini juga disebut menjadi yang terburuk sepanjang sejarah kebakaran di Australia, khususnya di negara bagian New South Wales yang telah membumihanguskan lahan seluas wilayah selatan Inggris.

Seorang ahli iklim asal Polandia, Zbigniew Kundzewics mengatakan kebakaran hutan di Australia ke depannya mungkin akan lebih buruk jika bumi semakin memanas.

“Fenomena seperti ini akan menjadi lebih hebat karena yang ekstrem akan menjadi lebih ekstrem,” kata Kundzewics, dikutip Express.

Perdana menteri Australia, Scott Morrison mengumumkan, pemerintahannya mengucurkan 2 miliar dolar Australia untuk pemulihan pascabencana, demikian seperti diwartakan Aljazeera.

Dana itu dialokasikan melalui Agensi Nasional untuk pemulihan pascakebakaran, yang baru saja dibentuk.

Kebakaran di Australia yang meluas sejak September 2019 lalu telah melalap total 19,8 juta hektar hutan dan lahan.

Bencana besar ini tercatat menghancurkan ribuan rumah di bagian tenggara Australia dan mengakibatkan setidaknya 25 orang tewas.

Selain membikin ribuan warga Australia kehilangan rumah, bencana kebakaran ini juga memutus aliran listrik dan telekomunikasi di sejumlah area pinggiran di negara itu.

Warga di sebagian wilayah terdampak kesulitan untuk mengakses air minum. Militer Australia pun terus bekerja untuk memenuhi kebutuhan warga terdampak bencana ini.

You May Also Like

More From Author