Jakarta – Badak Jawa adalah satu-satunya badak bercula satu yang tersisa di muka bumi. Sebelumnya, badak sejenis di Vietnam punah pada 2010. Badak Jawa dikategorikan sangat terancam (critically endangered) dalam daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN). Karena itu, menjaga kelestarian hewan semipurba ini sangatlah penting dan menjadi tanggung jawab kita semua.
Badak Jawa hidup di habitat terakhir mereka di Taman Nasional Ujung Kulon, Pandeglang, Banten. Habitat hewan bernama latin Rhinoceros sondaicus tersebut sangat terbatas, yaitu sekitar 40 ribu hektare dari total 122 ribu hektare luas Taman Nasional. Hingga kini tercatat ada 67 individu badak yang mendiami kawasan hutan konservasi tersebut.
Kepala Balai TNUK Rahmat Hidayat saat ditemui tim detikXpedition di kantornya, Jalan Perintis Kemerdekaan Nomor 51, Labuan, Pandeglang, awal Juni lalu, menjelaskan populasi badak meningkat, namun secara umum masih sangat mengkhawatirkan. Badak menghadapi berbagai ancaman kepunahan, baik yang datang dari badak itu sendiri maupun dari luar.
Ancaman internal adalah sex ratio badak yang tak seimbang. Dari 67 badak, jumlah badak betinanya 30 ekor, sedangkan jantan 37 ekor. Hal ini menyebabkan tingginya inbreeding atau perkawinan sedarah, yang menyebabkan generasi baru badak menurun kualitas genetiknya. Idealnya, sex ratio badak adalah 1 jantan banding 4 betina.
Sedangkan ancaman dari luar, pertama, penyakit. Kedua, lingkungan habitat yang terdegradasi akibat perambahan hutan. Ketiga, invasi tanaman langkap (Arenga obtusifolia), yakni tanaman jenis palem-paleman, yang mematikan pohon pakan badak. Keempat, persaingan dengan hewan lain, seperti banteng. Kelima, ancaman bencana alam gunung berapi.
Nah, sudah tahu kan bagaimana kondisi badak Jawa saat ini? Yuk, suarakan ide kamu melalui Twitter dengan hashtag #LindungiBadak. Kalau bukan sekarang, kapan lagi?
*Akan ada tas ransel, jaket, serta sling bag keren dari Rei yang siap dibagikan untuk tiga ide terbaik.
sumber :detikX