Jakarta, wartaBhineka – Pemerintah menaikkan target investasi dari Rp 1.400 triliun di 2023 menjadi Rp 1.650 triliun pada 2024. Namun, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengaku berat mengejar target tersebut, jika pemilu berlangsung dua putaran.
Ia berpendapat, pemilu yang berjalan dua putaran akan memperpanjang masa wait and see para investor. Tapi Bahlil belum menghitung berapa persentase realisasi investasi yang mungkin dicapai, khususnya jika pemilu berjalan dua putaran.
“Saya ragu, jujur saja ragu. Karena semakin memperpanjang masa wait and see. Saya ragu,” kata Bahlil saat ditemui usai mencoblos di TPS 4 Duren Tiga, Jakarta Selatan, Rabu (14/2/2024).
Adapun jika pemilu berjalan 1 putaran, ia yakin investor mulai menggencarkan rencana investasinya. Spesifiknya hal itu bakal terjadi di bulan Maret.
“Kalau seandainya pemilu selesai, insyaallah selesai di Februari saya pikir Maret sudah mulai mereka gencarkan rencana investasi mereka,” tuturnya.
Dirinya menyatakan optimisme soal kemenangan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam satu putaran. Hal ini berdasarkan elektabilitas kedua paslon tersebut yang sudah melewati 50% di sejumlah lembaga survei.
Bahlil menambahkan, investasi di tahun politik memang tidak mudah. Kondisi tak hanya dialami Indonesia, namun negara-negara lain yang mengadakan pemilu.
“Iya (pengaruhi investasi), kalo pemilu kan hampir semua dunia kan. Pasti setiap masa pemilu di dunia korelasinya ke ekonomi. Kalau semakin cepat semakin bagus. Kepastian stabilitas politik, hukum,” sebutnya.
“Nah harapan saya dengan sekali putaran ini maka start ekonomi kita jalan lagi, tidak wait and see dan itu pasti menggairahkan sektor riil untuk melakukan akselerasi aksi korporasi, maupun di sektor-sektor manufaktur lain,” pungkasnya.
.
(Sumber: detik.com)