Banten (wartaBHINEKA.com) – Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, mendorong bank sampah yang dikelola masyarakat bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi sehingga mampu menyerap lapangan pekerjaan.
“Kami mengapresiasi perguliran uang dari 210 bank sampah hingga ratusan juta rupiah sehingga menggulirkan pertumbuhan ekonomi masyarakat,” kata Kepala Bidang Kebersihan Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Lebak Saepulloh di Lebak, Kamis (12/10/2017).
Pemerintah daerah terus mendorong agar bank sampah menyumbangkan pertumbuhan ekonomi masyarakat sehingga bisa mengatasi pengangguran juga kemiskinan.
Selain itu juga, katanya, bank sampah dapat mencegah urbanisasi akibat sempitnya lahan pekerjaan dimana saat ini banyak masyarakat Kabupaten Lebak bekerja ke luar daerah maupun luar negeri. Karena itu, kehadiran bank sampah diharapkan dapat mendongkrak pendapatan ekonomi masyarakat sehingga bermuara pada kesejahteraan.
Menurut dia, tujuan pengelolaan bank sampah itu juga manfaatnya cukup besar bagi lingkungan dan bisa mencegah berbagai penyakit menular. Selain itu limbah sampah juga ditampung oleh perusahaan di Jakarta dan sebagian sampah bisa digunakan aneka kerajinan tangan.
Bahkan, katanya, bank sampah juga menghasilkan produk kerajinan yang memiliki nilai jual, seperti tas, sandal, dompet, suvenir, tempat air dan lainnya.
“Kami mendorong bank sampah bisa menjadikan pendapatan ekonomi masyarakat,” katanya dikutip dari Antara.
Ketua Bank Sampah Kelurahan MC Rangkasbitung Barat Edi Junaedi mengatakan saat ini anggota bank sampah 150 nasabah dan mereka sudah memiliki tabungan penjualan sampah Rp15 juta.
Para nasabah itu, setiap hari menjual sampah dari rumah tangga, seperti plastik, kardus, koran dan lainnya.
Sebagian besar anggotanya itu ibu rumah tangga juga warga yang setiap hari berkeliling mencari limbah sampah.
“Semua limbah sampah yang ditampung itu dijual ke bank sampah induk milik pemerintah daerah,” pungkasnya.