Jakarta, WartaBHINEKA- Harga ojek online sejak Senin pagi, (23/4) melambung jika dibandingkan jam padat hari lainnya. Pasalnya, selain hujan yang mengguyur sedari pagi, ojek online kembali menggelar demo di depan gedung DPR/MPR.
Gelaran demo tersebut membuat armada yang di lapangan mulai berkurang dan terpusat di DPR. Tak sedikit juga penumpang ojek online yang mengaku kesulitan mendapatkan pengemudi.
Setelah mendapatkan pengemudi pun, tarif harga melambung hingga lebih dari 200% jika dibandingkan hari biasa di jam yang sama. Hal ini membuat netizen ramai berkicau di linimasa Twitter.
Tyas (24) mengungkapkan sejak pukul 07.30 WIB sudah kesulitan mendapatkan ojek online. Tyas yang bertempat tinggal di sekitaran Pasar Minggu terpaksa menunggu sekitar 1,5 jam untuk mendapatkan ojek online ke arah Tendean.”Itu pun harganya sudah naik. Biasanya sekitar Rp11 ribu hingga Rp12 ribu. Tadi tarif sekitar Rp21 ribu hingga Rp22 ribu,” ujarnya.
Tak hanya Tyas, Fitri (27) pun mengalami hal serupa. Dia kesulitan mencari ojek online sedari pagi. Sejak pukul 05.30 WIB dia sudah sulit mendapatkan ojek online dari kawasan Palmerah menuju Mampang. Akhirnya hingga pukul 07.30, Fitri tetap tidak mendapatkan ojek online.
Tarif harga ojek online pun menurutnya melambung tinggi. “Biasa jam segitu sekitar Rp12 ribu hingga Rp14 ribu. Tadi perlahan naik menjadi Rp26 ribu dan sempat mencapai Rp40 ribuan,” jelasnya.
Masih merasakan hal yang sama, Sekar (25) tidak terlalu susah mendapatkan ojek online dari bilangan Kalibata menuju Tendean. Namun, menurutnya tarif ojek melambung naik.
Pada jam padat, biasanya tarif ojek online sekitar Rp12 ribu. Namun, tadi tarif ojek online mencapai Rp30 ribu.
Begitu pula dengan Sarah (24), dia yang menggunakan ojek online untuk pulang pergi ke stasiun tadi mengalami kesulitan.
“Tarif naik. Biasa Rp13 ribu tadi sampai Rp20 ribu. Bapak ojeknya pun bilang sebentar lagi akan ada sweeping karena akan ada demo ojek online,” kisahnya.
Selain ojek online, momentum hujan dan sulitnya mencari ojek online membuat permintaan taksi online meningkat tajam. Meningkatnya pesanan ini turut membuat tarif taksi online ikut terkerek naik.
Rya (26) mengaku kesulitan mencari taksi online. Dia membutuhkan waktu sekitar 40 menit untuk mendapatkan taksi. Tetapi yang membuat berat adalah tarif yang melambung hingga 4 kali lipat hari biasa.
“Biasa dari Salemba ke Tendean sekitar Rp35 ribu. Tadi biayanya sampai Rp130 ribu,” ujarnya sambil menunjukkan billing di aplikasi taksi online.
Sebanyak 15 ribu pengemudi ojek online akan menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR MPR, Senin (23/4) pukul 10.00-18.00 WIB. Tujuh ribu petugas kepolisian bersiaga mengawal aksi ini.
Unjuk rasa para pengemudi ojek online tersebut berada di bawah naungan Gabungan Aksi Roda Dua Indonesia (Garda). Demonstrasi itu hanya dilakukan di Gedung DPR-MPR. Tuntutannya adalah supaya pemerintah segera membuat regulasi yang mengatur angkutan roda dua dan perusahaan penyedia aplikasi.(Dikutip dari cnn.indonesia.com/23/4/2018)