Karangasem, WartaBHINEKA .com – Asap dari kawah Gunung Agung terpantau semakin tinggi, pada Sabtu malam, 7 Oktober 2017. Ketinggian asap putih yang mengindikasikan pergerakan gas magmatik di perut Gunung Agung terpantau setinggi 1,5 kilometer.
Kabid Mitigasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMG) Gede Suantika mengatakan kemunculan asap putih setingi 1.500 meter di puncak Gunung Agung dipengaruhi tingginya curah hujan. Dalam waktu tiga hari, Gunung Agung diguyur hujan deras.
“Dari kegempaan tidak melihat tanda yang picu muncul asap atau uap, kemungkinan penyebabnya hujan tiga hari terakhir,” ucap Gede Suantika, dikutip dari Kompas.com Minggu (8/9/2017).
Munculnya asap ini bahkan terlihat dari pos pantau yang terletak di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Karangasem. Letak pos pantau sendiri berada pada jarak 12 km dari puncak Gunung Agung.
Kemunculan asap ini menarik perhatian petugas pemantau dan warga setempat. Betapa tidak, sejak pagi hingga malam Gunung Agung tertutup kabut dan diguyur hujan lebat. Tapi pada malam hari pemandangan cukup jelas dengan cahaya rembulan di atasnya.
Walau demikian, belum terlihat munculnya abu vulkanik, sehingga Gunung Agung belum dikatakan erupsi.