Kejadian erupsi Gunung Semeru yang memuntahkan awan panas guguran menyebabkan beberapa rumah warga tertutup material vulkanik pada Sabtu, 4 Desember 2021
Material Vulkanik yang dikeluarkan Gunung Semeru juga mengakibatkan jembatan Gladak Perak di Curah Kobokan terputus. Jembatan itu adalah jembatan penghubung Lumajang dan Malang.
Terkait kerugian materil lainnya akibat erupsi Gunung Semeru ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang masih terus melakukan pendataan lanjutan.
BPBD Lumajang menggunakan alat berat wheel loader untuk membuka akses jalan Curah Kobokan agar bisa dilintasi untuk memudahkan proses penanggulangan darurat.
Berdasarkan pemantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), saat ini Gunung Semeru masih dalam status level II atau waspada.
Adapun pemantauan kondisi udara melalui radar Accuweather Udara mencapai tingkat polusi tinggi dan berdampak negatif terhadap kelompok yang masuk dalam kategori rentan, yaitu lansia, ibu hamil, disabilitas serta anak-anak.
Pemantauan secara visual juga menunjukkan awan panas guguran telah berhenti dikarenakan kondisi hujan di sekitar puncak kubah lava Gunung Semeru.
BPBD terus melakukan koordinasi bersama perangkat desa setempat dan Pos Pengamat Gunung Api (PPGA) terkait pemutakhiran aktivitas Gunung Semeru.
BPBD Lumajang mengimbau masyarakat setempat untuk tidak melakukan aktivitas di Daerah Aliran Sungai (DAS) Mujur di Curah Kobokan dan DAS lainnya maupun beberapa tempat yang dimungkinkan menjadi tempat aliran guguran awan panas.***