Jakarta, WartaBHINEKA.com – Industri perbankan RI dinilai paling menarik di Asia Tenggara. Margin tinggi, pasar besar dengan penetrasi perbankan masih rendah ditambah pertumbuhan ekonomi sehat menjadi faktor industri perbankan di Indonesia menarik investor.
Hal ini juga membuat lembaga pemeringkat internasional Moody’s mengubah prospek perbankan Indonesia dari stabil menjadi positif. Selain itu, lembaga tersebut melihat peningkatan kualitas aset, lingkungan dan risiko persepsi kemampuan bayar utang yang menarik.
Dalam panel diskusi yang diselenggarakan CNBC, seperti ditulis Jumat (25/8/2017) dikutip dari Liputan 6.com, Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo menuturkan, kalau pihaknya tidak melihat margin keuntungan akan turun dalam waktu dekat. Meski demikian, memang masih ada risiko pengaruhi industri perbankan. Hal itu berdasarkan survei PwC pada 2017 yaitu risiko makro ekonomi dan kredit masih mengancam industri perbankan.
Ketua LPS Fauzi Ichsan menilai, risiko tersebut “menurun”. Ini didorong dari pertumbuhan ekonomi Indonesia dan stabilitas harga komoditas. Ia menambahkan, peringkat layak investasi Indonesia dari lembaga pemeringkat internasional S&P juga menjadi faktor penting.
Mengutip laman CNBC, industri perbankan Indonesia menjadi salah satu paling menguntungkan di Asia Tenggara. Namun tantangannya sangat banyak mulai dari kredit, banyaknya bank di Indonesia dan meningkatnya perusahaan teknologi keuangan atau financial technology. Terkait banyaknya bank di Indonesia, ini juga jadi daya tarik investor Jepang, China dan Taiwan untuk investasi di bank dan mengintegrasikan sektor perbankan.