Jalur Gula Kota Lama Jadi Magnet Wisata

Semarang, WartaBHINEKA – Kota perdagangan gula dunia diangkat sebagai tema warisan dunia Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Geliat pariwisata ditumbuhkan dengan mengajak wisatawan datang ke sejumlah bangunan cagar budaya semasa kejayaan Oel Tiong Ham (1866-1924), yang pernah dijuluki “Raja Gula Asia”.

Wisata sejarah itu digagas Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L), kata penggiat wisata Kota Lama Semarang, Yuliansyah Ariawan, Selasa (20/2), Wisatawan diajak menyusuri Kota Lama sambil menyimak cerita sejarah dari pemandu yang telah dilatih khusus dan bersertifikat dari Himpunan Pramuwisata Indonesia, Wisatawan diajak berkeliling ke sejumlah bangunan cagar budaya dengan sepeda atau berjalan kaki dalam waktu 60 – 90 menit.

Wisata sejarah ini mengangkat tema jalur gula Oei Tiong Ham Pria keturunan Tionghoa tersebut menjadikan Kota Lama Semarang sebagai salah satu pusat perdagangan gula dunia di masa kolonial Belanda. Kantor Pusat Oei Tiong Ham Concern menjadi bangunan perusahaan gula terbesar di Asia Tenggara.

Menurut Yuliansyah, Oei Tiong ham menmpati Lima bangunan diKota Lama, Bangunan tersebut difungsikan untuk layanan diperbankan, perdagangan mesin industri, dan perusahaan broker gula. Sejauh ini baru perusahaan broker gula yang direvitalisasi menjadi pusat kegiatan komunitas Monod Huis.

Rute wisata sejarah dengan bersejarah dan jalan kaki berbeda, Perjalanan dengan sepeda rutenya lebih pajang. Bangunan cagar budaya yang akan dikunjungi wisatawan antara lain bekas bangunan Netherlandsche Indische Handelsbank, Soesman Kantoor, Cultuur Maatschappij, McNeill and Co, Borsumij, Marabunta, Der Spiegel, dan Taman Sri Gunting.

Biaya wisata sejarah ini Rp.75.000 per orang paket sepeda dan Rp.50.000 per orang paket jalan kaki. :Wisatawan harus reservasi karena jumlah maksimal 10 orang per sesi. “Kata Yuliansyah. DIkutip Harian Kompas, Rabu 21 Februari 2018.

 

 

 

You May Also Like

More From Author