WartaBHINEKA – Pemerintah Kabupaten Bogor, membuka Pusat Isolasi Covid-19 di Wima Artha Graha, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Senin (25/1). Namun, Pemkab Bogor masih dipusingkan dengan kurangnya tenaga kesehatan di pusat isolasi ini.
Bupati Ade Yasin menerangkan, pihaknya membutuhkan sedikitnya empat dokter dan delapan perawat untuk pusat isolasi berkapasitas 60 tempat tidur ini. Itu kata Ade, merupakan jumlah minimal.
“Tenaga kesehatannya dari dokter hingga perawat nanti berjaga selama 14 hari 24 jam setiap harinya bergantian. Saat ini masih kurang,” kata Ade Yasin saat meninjau Wisma Artha Graha, Senin (25/1).
Kesulitan mencari relawan itu yang kemudian membuat pengoperasian pusat isolasi ini sedikit terlambat, meski nota kerja sama telah ditandatangani antara Pemkab Bogor dengan Yayasan Artha Graha Peduli pada November 2020.
“Tapi alhamdulillah sudah ada sekarang. Jika dirasa masih kurang, kami akan minta bantuan dari Batalyon Kesehatan dan dari pihak Artha Graha juga akan membantu,” kata politisi PPP itu.
Kata Ade, pusat isolasi ini dikhususkan bagi pasien positif Covid-19 kategori Orang Tanpa Gejala (OTG). Pasalnya, banyak pasien OTG tidak memiliki tempat tinggal yang memenuhi syarat untuk melakukan isolasi mandiri.
“Misalnya kamar tidurnya hanya satu, kamar mandi juga satu. Jadi dikhawatirkan itu justru menularkan ke keluarga yang lain. Karena pasien OTG juga sangat banyak di Kabupaten Bogor,” kata Ade.
Hingga Minggu (24/1) malam, Satgas Covid-19 merilis jumlah pasien positif aktif di Kabupaten Bogor mencapai 292 orang dan lima orang masuk kategori probable (pasien dalam pemantauan).