Klaten – Meningkatnya ancaman banjir dan kekeringan akibat kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) di Pulau Jawa, memerlukan upaya komprehensif dari semua pihak dalam menjaga kelestarian sungai dan kesehatan DAS. Oleh karena itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Direktorat Jenderal Pengendalian DAS dan Hutan Lindung (PDAS HL), melaksanakan Pertemuan Optimalisasi Peran Kepala Desa dan Tokoh Masyarakat dalam Pelestarian Sungai dan Rehabilitasi DAS, di Klaten, Provinsi Jawa Tengah (14/09/2017).
“Dalam rangka menjaga kawasan sekitar sungai, guna mengendalikan erosi, dan perbaikan lingkungan, diharapkan kepada Kepala Desa, Tokoh Masyarakat, dan Komunitas menjadi inisiator dan motivator bagi seluruh warga di desanya, sehingga gerakan pelestarian sungai dapat menular kepada warga lainnya tidak hanya di dalam desa sendiri tetapi di desa lain bahkan bagi warga di wilayah lainnya”, kata Murdiyono, Sekretaris Ditjen PDAS HL, saat memberikan sambutan mewakili Dirjen PDAS HL.
Murdiyono menambahkan bahwa, pengelolaan DAS bertujuan mengendalikan hubungan timbal balik antara sumberdaya alam dan lingkungan DAS, dengan kegiatan manusia, guna kelestarian fungsi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
“Dalam penerapannya di lapangan, konsepsi tersebut memerlukan upaya yang tidak sederhana. Untuk itu diperlukan keterpaduan pengelolaan oleh berbagai sektor/multi pihak, mulai dari hulu sampai hilir dengan mempertimbangkan berbagai kepentingan, kondisi biofisik dan sosial ekonomi yang ada dalam suatu DAS”, tambahnya dikutip dari
Pada kesempatan ini, KLHK memberikan bantuan bibit pohon sebanyak 25.000 batang, 3 unit Instalasi Pemanen Air Hujan (IPAH), 1 unit alat elektrolisis air hujan, dan 35 unit alat bor biopori, kepada Pemerintah Kabupaten Klaten.
Selanjutnya, para Kepala Desa diharapkan dapat berperan aktif dalam upaya pelestarian dan penyehatan DAS, terutama di sungai-sungai yang saling berhubungan, sekaligus menjadi penggerak masyarakat dalam pelestarian sungai dan rehabilitasi DAS.
Acara ini dilaksanakan dengan dukungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Klaten, dan Fasilitator Sekolah Sungai. Turut hadir Sekretaris Daerah Kabupaten Klaten, Jaka Salwadi, Direktur Pengurangan Resiko Bencana BNPB, Lilik Kurniawan, Direktur Pengendalian Kerusakan Perairan Darat Ditjen PDAS HL, Hermono Sigit, perwakilan Universitas Gadjah Mada, Prof. Suratman, dan pakar Sungai dan IPAH, Dr. Agus Maryono.