Jakarta, WartaBhineka – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo optimistis laju inflasi akan tetap terkendali meski Indonesia sedang dihadapkan pada fenomena El Nino. Laju inflasi Indonesia saat ini bahkan disebut menjadi salah satu yang terendah di dunia
“Kami memperkirakan inflasi pada sisa 2023 akan tetap terkendali dalam sasaran 3 plus minus 1 persen. Bahkan, akhir tahun ini, insya Allah, sekitar 3 persen dan tahun depan sasarannya 2,5 plus minus 1 persen,” kata Perry dalam konferensi pers seusai Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2023, Kamis (31/8/2023).
Perry menegaskan, koordinasi moneter Bank Indonesia, kebijakan fiskal pemerintah, dan gerakan nasional pengendalian inflasi pangan akan terus dilanjutkan. Perry menuturkan, Presiden Joko Widodo juga meminta koordinasi tersebut terus diperkuat.
“Kami meyakini, inflasi yang rendah sebagai faktor yang sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia serta kesejahteraan rakyat Indonesia,” kata Perry.
Dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2023, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan, Indonesia memiliki strategi tersendiri dalam menurunkan inflasi. Jokowi menegaskan, Indonesia tidak hanya berupaya dengan menaikkan suku bunga acuan.
Jokowi menuturkan, Indonesia melakukan bauran kebijakan. Kebijakan tersebut tidak hanya dari sisi moneter, tapi juga fiskal dan pengecekan di lapangan. “Kalau bapak dan ibu yang lulusan Harvard, Stanford, Pennsylvania, tidak ada tim pengendali inflasi. Pengendalian inflasi ini ilmu lapangan,” ucap Jokowi.
Saat ini, inflasi indeks harga konsumen (IHK) turun lebih cepat. Bank Indonesia juga mencatat, inflasi sudah kembali pada sasarannya, yaitu 3 plus minus 1 persen.
Pada Juli 2023, inflasi turun dari 5,51 persen pada akhir 2022 menjadi 3,08 persen secara tahunan. Capaian inflasi tersebut juga dinilai menjadi yang terendah di dunia.
Dibandingkan negara G-20, inflasi Indonesia lebih rendah. Angka inflasi Indonesia disebut lebih rendah jika dibandingkan dengan Argentina, Turki, India, Uni Eropa, dan Amerika Serikat.
Perry menekankan, upaya pengendalian inflasi akan diperkuat, khususnya juga dalam mengantisipasi dampak terjadinya El Nino. “Penguatan sinergi kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah dengan Bank Indonesia dalam pengendalian inflasi, khususnya untuk memitigasi gangguan jangka pendek, seperti dampak El Nino,” kata Perry.
Perry menjelaskan, gangguan jangka pendek El Nino yakni ketersediaan pasokan. Selain itu, berkaitan dengan keterjangkauan harga maupun penanganan permasalahan struktural pengendalian inflasi seperti produktivitas, kelancaran distribusi, integrasi data, penguatan kelembagaan, dan SDM.
Perry menyampaikan, ada sejumlah arahan dari Presiden Joko Widodo dalam menyukseskan gerakan nasional pengendalian inflasi. Arahan pertama yaitu integrasi data, khususnya berkaitan dengan pangan antardaerah. “Kalau data ini diintegrasikan secara baik sehingga kebijakannya bisa tepat daerah dan tepat sasaran,” ujar Perry.
Arahan kedua yakni instruksi untuk terus meningkatkan kerja sama antardaerah. Kerja sama tersebut perlu dilakukan untuk memastikan antardaerah dapat diatasi sehingga dapat mengatasi harga.
Arahan ketiga Jokowi dalam pengendalian inflasi yaitu kelancaran distribusi yang perlu ditingkatkan. Lalu, arahan keempat yakni bisa meningkatkan operasi pasar maupun berbagi langkah lainnya dan kelima yaitu koordinasi pusat dan daerah.
“Itu lima arahan Presiden dan, insya Allah, inflasi Indonesia sekarang terendah di dunia dan, insya Allah, tahun depan juga terkendali di 2,5 plus minus 1 persen,” ucap Perry.
Untuk memacu langkah pengendalian inflasi, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1 triliun bagi pemerintah daerah yang mampu mengendalikan laju inflasi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, sinergi pemerintah daerah dan pusat secara efektif mampu mengendalikan laju inflasi di Tanah Air.
Airlangga menyebut bonus yang diberikan akan bertambah besar pada tahun berikutnya. Namun, belum diputuskan berapa nilai pastinya.
“Nanti terus bertahap, selanjutnya 2024 angkanya belum diputus menteri keuangan, Pak, tapi dijanjikan oleh Ibu (Sri Mulyani) dijamin lebih tinggi dari Rp 1 triliun,” ucapnya.
Menurut Airlangga, sinergi pemerintah daerah dengan pemerintah pusat maupun Bank Indonesia selama ini mampu menekan laju inflasi dan kembali dalam rentang target sasaran, yaitu 3 plus minus 1 persen. (Sumber: Republika)