WartaBHINEKA.com – Ketua umum PSSI Mochamad Iriawan telah resmi menetapkan kickoff Liga 1 2020 bakal bergulir lebih awal dari rencana sebelumnya.
Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu menegaskan bahwa kickoff liga kasta tertinggi Indonesia siap dimulai pada 29 Februari.
Keputusan tersebut ditetapkan usai mengadakan Kongres Biasa PSSI yang digelar di Bali pada Sabtu (25/1/2020).
“Kan sudah dihitung oleh yang menangani itu, insya Allah 29 Februari kita harus kickoff sesuai dengan apa yang disampaikan oleh teman-teman LIB,” kata Iwan Bule dikutip dari Tribun Bali.
Dalam agenda Kongres Biasa PSSI itu, dua perwakilan AFC hadir guna menyampaikan laporan kepada AFC dan FIFA.
Adapun bahasan lainnya tidak lepas dari program kerja PSSI selama 2020 dan persiapan Piala Dunia U20 2021.
“Tadi penetapan komisi yudisial dan sudah terbentuk tadi komite disiplin, banding, dan etik,” kata Iwan.
“Insya Allah mereka akan bekerja dengan maksimal karena secara kompetisi, secara keilmuan, mereka juga ahli di bidang hukum karena di komisi yudisial harus ada ahli di bidang hukum untuk bisa melakukan pekerjaan secara maksimal,” katanya.
Bersamaan dengan kabar tersebut, turnamen pramusim Piala Presiden ditiadakan. Peniadaan turnamen yang sudah berjalan empat kali itu lantaran PSSI memilih fokus kepada persiapan Piala Dunia U20 2021.
“Kami fokus ke Piala Dunia, waktu kami tersita ke sana. Komite Eksekutif (Exco) dan pengurus PSSI sedang sibuk,” kata Mochamad Iriawan dikutip BolaSport.
“Piala Dunia itu enggak terasa lho, belum lagi kami harus menjalankan Inpres (percepatan sepak bola). Jadi, kita kesampingkan itu untuk yang lebih besar,” ujar dia menambahkan.
“Tak terasa, kami dikejar terus, belum lagi masalah stadion. Kami juga waswas bisa selesai rnggak nih, tetapi insya Allah bisalah,” kata dia.
Permasalahan stadion yang dimaksud Iwan Bule adalah renovasi dan penambahan berbagai fasilitas penunjang yang jadi syarat wajib dari FIFA.
Misalnya, setiap stadion harus punya lima lapangan latihan di area sekitarnya serta penyediaan ruangan video assistant referee (VAR)
“Kami minta Presiden agar pemerintah pusat masuk ke tempat-teman yang ditunjuk. Misalnya, Stadion Bung Tomo kan bagus, tetapi akses kurang, ada sampah dan sebagainya,” tutur dia.
“Fasilitas lain juga kan belum semua punya, kalau SUGBK ada. Katakanlah di Solo atau Yogyakarta,” ujarnya. “Kalau ada tetapi terlalu jauh, ya harus dibangun dan pemerintah harus turun.
Satu lapangan kurang lebih Rp 5 miliar. Jadi, kalau lima lapangan, Rp 25 miliar,” kata Iwan Bule.