Mendag: Kampanye Hitam Sawit RI di Eropa Vulgar

Jakarta, WartaBHINEKA.com – Komoditas ekspor andalan Indonesia, minyak sawit atau crude palm oil (CPO), belakangan ini mendapat sentimen negatif di Benua Eropa. Parlemen Uni Eropa bahkan sampai mengeluarkan resolusi yang menyatakan sawit Indonesia terkait erat dengan isu pelanggaran HAM, korupsi, pekerja anak, dan penghilangan hak masyarakat adat.

Menteri Perdagangan (Mendag), Enggartiasto Lukita, mengatakan meski CPO Indonesia diserang kiri-kanan di Eropa, pihaknya mengaku tak akan membalasnya dengan tindakan yang sama. Kampanye negatif atas sawit Indonesia akan direspons dengan santun.

“Bukan lagi negative campaign, tapi black campaign, dan apa yang dilakukan sudah lebih vulgar dan terbuka. Kita tidak boleh membalas dengan vulgar lagi, tapi harus dengan lebih santun,” ucap Enggar, sapaan akrabnya, di Kementerian Perdagangan, Jakarta, dikutip dari detik Rabu (23/8/2017).

Menurut Enggar, pemerintah lebih memilih menanggapi serangan miring terhadap minyak sawit dengan semakin memperbaiki kualitas. Selain itu, tidak ada rencana untuk membalas dengan mempersulit produk impor dari Eropa.

“Karena dalam teori marketing kita tidak boleh menuding orang, tapi kita harus tunjukkan produk kita sendiri. Itu yang saya sampaikan pada waktu di Rusia. Saya bilang, kita the biggest and we are the best. Tidak mungkin kami sebagai produsen, eksportir terbesar mempertaruhkan nama baik kita dengan kualitas tidak baik,” kata Enggar.

Ketimbang mengurusi kampanye negatif di Eropa, pihaknya lebih memilih fokus menghadapi persaingan dengan produsen CPO lainnya.

“Kemarin kita ke Rusia, (pasar) Rusia tumbuh, ekspor CPO naik, tapi market share kita berkurang. Karena pertumbuhan tetangga (Malaysia) lebih besar dari kita. Kalau ini didiamkan akan terjadi pergeseran market share, dan ini jadi ancaman kalau kita business as usual,” tambah Enggar.

You May Also Like

More From Author