WartaBHINEKA.com – Jakarta, Hari itu, 17 Oktober 1968 menjelang sore saat, Pak Tjokropranolo dan rombongan dari kuasa usaha Indonesia ke ruang pertemuan tahanan.
Di meja tengah duduk dua pemuda mengenakan kaos dan kemeja bersih dan baru. Mereka adalah Harun bin Said alias Tohir dan Usman alias Djanatin. Dua Prajurit KKO yang tertangkap dan sedang menunggu eksekusi mati keesokan harinya dengan digantung!
Melihat kedatangan Brigjen TNI Tjokropranolo, Usman dan Harun mengambil sikap sempurna prajurit. Mereka memberi hormat kepada Tjokropranolo dan menyampaikan laporan lengkap soal aksi di Singapura.
Brigjen Tjokropranolo membalas hormat seraya mempersilakan duduk. mereka melapor tugas kepada atasan tertinggi yang mereka temui layaknya seorang militer yang sudah berhasil menjalankan tugas dengan melapor dengan sikap sempurna!.
Tjokropranolo tak dapat menahan air mata dan menguasai diri melihat sikap tabah kedua prajurit pemberani itu. Mereka melapor dengan suara mantap dan tegas! Tak terlihat muka takut atau sedih mengingat akan digantung besok!
Sembari menahan haru dan air mata mengembang Jenderal bintang 1 ini mendengar laporan kedua prajurit pemberani itu dengan takzim. Setelah keduanya selesai melaporkan tugas, Tjokropranolo menyampaikan pesan Presiden Soeharto kepada Usman dan Harun, yaitu keduanya diberi gelar pahlawan dan akan dihormati oleh seluruh rakyat Indonesia atas jasa-jasa mereka terhadap negara. Permintaan Usman dan Harun untuk dimakamkan berdampingan di Indonesia pun dikabulkan oleh Soeharto.
Pada kesempatan terakhir itu, Usman dan Harun menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada Presiden RI Jenderal Soeharto dan seluruh rakyat Indonesia yang telah berusaha membebaskan mereka dari hukuman mati.
Keesokan harinya, 17 Oktober 1968, Usman dan Harun dibangunkan oleh petugas penjara untuk sembahyang. Usai salat, Usman-Harun dengan tangan terborgol dibawa ke kamar kesehatan untuk dibius. Lalu dalam kondisi terbius, urat nadi mereka dipotong oleh dokter hingga keduanya lumpuh. Setelah itu, Usman dan Harun dibawa menuju ke tiang gantungan.
Kedua pahlawan nasional RI pergi menghadap Sang Pencipta tepat pukul 06.00 pagi waktu Singapura.
Dua Legenda KKO Usman Harun…..