Jakarta – Mantan presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama akan kembali datang ke Indonesia awal Juli mendatang. Kehadiran Obama kali ini dalam rangka menyampaikan pidato kunci sekaligus membuka Kongres Diaspora Indonesia (Congress of Indonesian Diaspora/CID) ke-4 yang digelar di Jakarta oleh Indonesian Diaspora Network Global (IDNG).
“Kita telah mendapatkan konfirmasi bahwa Presiden ke-44 AS, Barack Obama, akan menjadi pembicara yang membuka Konvensi Diaspora tanggal 1 Juli 2017,” kata Ketua Board of Trustees (Dewan Pengawas) IDNG, Dino Patti Djalal, di Bengkel Diplomasi Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Jakarta, hari Senin (12/6).
Dino mengatakan kepastian akan kehadiran Obama didapatkan dari kantor Obama sendiri. Menurut Dino, kedatangan Obama sebenarnya sekaligus memenuhi undangan Presiden RI Joko Widodo untuk berlibur di Indonesia. Namun, Dino menyatakan tidak berwenang menyampaikan agenda keseluruhan Obama di Indonesia karena akan disampaikan secara resmi oleh Istana Presiden.
“Sudah 4-5 bulan lalu kita undang, tapi kita baru mendapatkan konfirmasi. Jadi sudah hitam di atas putih,” kata Dino.
CID adalah acara yang digelar setiap dua tahun sekali oleh IDNG, yaitu jaringan yang dibentuk sewaktu CID pertama di Los Angeles tahun 2012. Sedangkan, CID ke-4 akan digelar tanggal 1-4 Juli 2017 di Kasablanka Hall, Mal Kota Kasablanka, dengan tema “Bersinegri Membangun Negeri”.
“Pidato Presiden Barrack Obama di konvensi Diaspora ini adalah pidato Asia pertamanya setelah lengser dari kursi presiden,” tambah Dino, yang pernah menjabat wakil menteri luar negeri RI.
CID ke-4 ini akan dihadiri 42 pembicara yang merupakan para tokoh diaspora Indonesia. Para pembicara ini merupakan diaspora Indonesia yang memiliki peran penting di luar negeri. Misalnya, Sahat Sutardja yaitu cofounder dari Marvell Technology, yaitu pengusaha teknologi yang menguasai pembuatan dua per tiga microchip dunia, atau Iwan Sunito yang kerap disebut raja property di Australia, dan Helman Sitohang yaitu CEO Credit Suisse Asia Pasifik. Dari kalangan pekerja seni juga dihadirkan diaspora seperti Anggun C Sasmi, Maudy Ayunda, Tania Gunadi, dan Joe Taslim. Selain itu hadir pula tokoh-tokoh nasional yang merupakan mantan diaspora yaitu Ridwan Kamil dan Archandra Tahar.
CDI ke-4 ini sifatnya gratis dan terbuka untuk umum. Tapi khusus sesi pidato Obama, panitia membatasi hanya 2.000 orang. Keikutsertaan seluruh acara ini bisa dilakukan dengan melakukan pendaftaran ke www.cid4.info.
“Target kami acara ini diikuti oleh 5.000 orang baik dari dalam maupun luar negeri, tapi sampai saat ini tercatat sudah 6.700 orang yang mendaftar dari 71 kota di Indonesia, 52 negara, termasuk 133 kota di dunia,” kata Dino.
Diaspora adalah semua orang berdarah dan berbudaya Indonesia yang tinggal di luar wilayah Indonesia, baik WNI atau yang sudah menjadi warga negara asing (WNA). Dino mengatakan jumlah diaspora Indonesia yang berstatus WNI sekitar 6-8 juta orang, sedangkan diaspora Indonesia yang berstatus WNA bisa mencapai 10-15 juta orang.
“Diaspora Indonesia adalah salah satu komunitas diaspora terbesar di dunia setelah Tiongkok dan India. Selain itu Vietnam dan Korea. Indonesia masuk 10 besar komunitas diaspora terbesar dunia,” kata Dino.
Sumber:Beritasatu.com