Semarang – PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) meraih penghargaan pada ajang Asean Risk Awarding 2017 untuk kategori Winner.
“Penghargaan diterima VP Corporate Planning Andi Samsul Hadi mewakili Direksi PT. Pelni Kamis (7/12) malam di Yogyakarta,” kata Corporate Secretary PT Pelni Didik Dwi Prasetio di sela Media Gathering Pelni 2017 di Malang, Jumat (8/12/2017)
Didik mengatakan, penghargaan ini merupakan hasil implementasi manajemen risiko yang telah dirintis dan diimplentasikan secara intensif dan berkelanjutan di perseroan.
“Kami bersama 30 perusahaan BUMN dan swasta mengikuti ajang ini di tingkat negara Asean,” kata Didik.
Awarding diselenggarakan oleh Enterprise Risk Management Academy berkedudukan di Singapora dengan anggota para profesional di bidang Risk Management lebih dari 100 negara.
Dikatakan, Pelni dinilai para panelis independen dari berbagai negara selama satu bulan lebih sejak awal November 2017.
“Jerih payah usaha perusahaan jasa transportasi laut yang mengoperasikan 83 kapal ini membuahkan hasil,” kata Didik dikutip dari Antara.
Pelni mendapat penghargaan di empat kategori nominasi yaitu Public Risk, Public Initiative, Risk Innovation dan Risk Technology.
Penghargaan ini, kata Didik, membuktikan transformasi di Pelni berhasil memperbaiki internal dan mendapat perhatian serta mendapat pemghargaan dari lembaga internasional.
Penghargaan ini, tambah Didik, juga memberikan semangat internal dan mendorong Pelni untuk tidak berhenti dan terus melakukan inovasi dan perbaikan internal menuju terwujudnya visi “Menjadi Perusahaan Pelayaran Pilihan Utama Pelanggan.” Peserta ajang tersebut sebanyak 36 perusahaan dari 10 negara di Asia Tenggara dan penghargaan “Public Risk” diberikan kepada organisasi yang menemukan inisiatif dalam manajemen risiko serta efektif dalam mengelola risiko yang dihadapi publik.
Pemenang penghargaan Public Risk adalah PT Pelni dengan nominatornya Thai Lion Air, BPJS Kesehatan, SMF dan BTN.