Potensi Kerawanan Menjelang Lebaran

Jakarta, WartabHINEKA – Pada perarayaan Idul FItri 1439H harga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan, permasalahan kelancaran dan keselamatan arus mudik dan arus balik, menjadi potensi bencana alam dan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat, serta ancaman tindak pidana terorisme. Untuk mengatasi hal itu, 173.397 personel keamanan gabungan yang terdiri dari unsul Polri, TNI, pemerintah daerah, dan elemen masyarakat diterjunkan dalam Operasi Ketupat Tahun 2018 yang berlangsung selama 18 hari, 7 – 24 Juni 2018.
Kepala Polri Jendral (Pol) Tito Karnavian dalam Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Terpusat ” Ketupat 2018 ” di Lapangan SIlang Monumen Nasional, Jakarta, Rabu (6/6), mengatakan, rencana Operasi Ketupat Tahun 2018 disusun maelalui serangkaian evaluasi terhadap pelaksanaan operasi Ramadhan 2017. Selain itu disertai analisis potensi gangguan keamanan dan ketertiban di tahun 2018. ” Dalam rangka pengawasan distribusi pangan, jumlah penindakan yang dilakukan di seluruh wilayah Indonesia mencapai 495 kasus dengan lebih dari 390 tersangka. Semoga ini  bisa menekan niat mereka untuk memainkan komoditas pangan ” kata Tito.
Untuk mengatu kelancaran dan keselamatan arus mudik dan arus balik, para personel ditempatkan di 3.097 pos pengamanan, 1.112 pos pelayanan, 7 pos terpadu, dan 12 pos check point selama operasi digelar.
Menurut Tito, potensi bencanaa alam dan terorisme juga sudah diantisipasi. Sampai dengan Rabu, sudah 96 tersangka ditangkap dan 14 orang diantaranya tewas tertembak karena melawan saat ditangkap. Operasi ini masih berlanjut.
Panglima TNI Maresekal Hadi Tjahjanto mengatakan, tugas operasi ketuoat tahun ini brbeda dengan operasi serupa tahun lalu. Sebab, perayaan Idul Fitri tahun ini juga bersamaan dengan rangkaian pilkada serentak di 171 wilayah Indonesia dan tahapan Pemilu Presiden 2019.
Di Bali, Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Hadi Purnomo mengatakan, Polresta Denpasar menyiagakan pengamanan dan pelayanan di tempat – tempat keramian dan tempat wisata, misalnya Bandara Internasional I gusti Ngurah Rai, ” Kami juga mengantisipasi bertambah banyaknya wisatawan ke Bali sehingga keamanan dan kenyamanan masyarakat tidak terganggu , ” kata Hadi di Renon, Denpasar, kemarin.
Tes Narkoba ,
Di Sumatera Barat, tujuh sopir positif menggunakan narkoba jenis sabu dan ganja. Kepala Seksi Penyidikan Badan Narkotika Nasional Provnsi (BNNP) Sumbar Komisars Masri saat tes urine di Kawasan Bandar Buat, Lubuk Kilangan, Kota Padang, Rabu (6/6) mengatakan, tes urine sejak selasa (5/6) hingga Rabu, tim BNNP menemukan lima sopir yang diduga positif menggunakan sabu.
Arus Mudik
Arus mudik pada H-9 di sejumlah lokasu pemberangkatan mulai bergeliat. Jumlah penumpang di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Kemarin, mencapai 21, 954 penumpang. Jumlah itu meningkat dari hari sebelumnya sejumlah 21.281 penumpang. Kereta Api Tawang Jaya tujuan Semarang Tawang pukul 23:00 memiliki jumlah penumpang terbanyak, 1, 541 penumpang. Selanjutnya diikuti KA Kertajaya tujuan Surabaya Pasarturi sejumlah 1.512 penumpang.
Selain itu, berlangsung juga program  mudik gratis pada KA Kertajaya dan KA Brantas Lebaran. KA Kertajaya lebaran memiliki total penumpang 873 orang, sedangkan KA Brantas sejumlah 842 orang.
Di stasiun Gambir, Jakarta. PT Kereta Api Indonesia pada Rabu menambah 17.416 kursi kereta tambahan. Dari jumlah itu, 11.365 kursi sudah diambil calon penumpang.
Di Tanjung Priok, Jakarta sejak H-15 Lebaran, tercatat penumpang yang berangkat dari Tanjung Priok 5.477 orang. Jumlah angkutan roda dua 146 unit, Menurut Chairiyah Chair, staf operator Pelabuhan Tanjung Priok, belum ada lonjakan jumlah penumpang mudik. “Puncak arus mudik kami prediksi tidak berubah karena memang satu perjalanan (voyage) bisa mencapai dua hari,” katanya. (Dikutip dari Harian  Kompas, 7/6/2018)

 

 

 

You May Also Like

More From Author