Kupang, WartaBhineka – Presiden Prabowo Subianto menghadiri Tanwir sekaligus Milad ke-112 Muhammadiyah di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Prabowo juga akan membuka acara tersebut. Prabowo tiba di Universitas Muhammadiyah Kupang sekitar pukul 09.03 Wita. Prabowo mengenakan batik lengan panjang dan peci hitam.
Prabowo didampingi Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Tiba di lokasi acara, Prabowo langsung bersalaman satu per satu undangan. Sejumlah jajaran kabinet yang hadir adalah Menko Pangan Zulkifli Hasan, Menhut Raja Juli Antoni, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, serta Menteri Desa dan PDDT Yandri Susanto. Hadir juga Wamen Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah, Wamenlu Anis Matta, Penasehat Khusus Presiden Bidang Urusan Haji Muhadjir Effendy. Wapres ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana, Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji Dahnil Anzar Simanjuntak, hingga Ketua DPD RI Sultan Najamuddin. Muhammadiyah akan menggelar peringatan Milad sekaligus Tanwir secara bersamaan di Kupang, NTT, yang akan digelar pada 4-6 Desember 2024.
Kegiatan Tanwir yang merupakan permusyawaratan tertinggi setelah Muktamar dirancang tidak hanya untuk menegaskan langkah persyarikatan, tetapi juga sebagai momen syiar yang lebih luas.
“Untuk Milad kali ini, memang Pimpinan Pusat Muhammadiyah tidak menyelenggarakan resepsi secara khusus, karena resepsinya akan digabung dengan Tanwir,” kata Ketum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, dalam konferensi pers, yang disiarkan secara daring, Senin (18/11).
Acara peringatan Milad ke-112 dan Tanwir itu akan mengusung tema menghadirkan kemakmuran untuk semua. Haedar menjelaskan, tujuan mengangkat tema tersebut sesuai dengan tujuan bangsa, yaitu mewujudkan Indonesia yang adil dan makmur yang harus dinikmati oleh seluruh warga negara, bukan hanya sejumlah kelompok.
“Konsep kemakmuran kan konsep yang lebih pada kesejahteraan, dan kemampuan kita memanfaatkan sumberdaya alam yang subur untuk kesejahteraan rakyat, yang bagi kami kesejahteraan rakyat itu juga sebenarnya bagi Indonesia yang berbasis pada pancasila, bukan hanya bersifat pada fisik semata tetapi juga hal-hal yang berdimensi kerohanian,” katanya.
.
(Sumber; detik.com)