Jakarta, WartaBhineka – Presiden terpilih Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi 8%. Prabowo menyiapkan sejumlah strategi untuk mencapai target tersebut.
Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Laode M Kamaluddin mengatakan untuk merealisasikan target tersebut, maka investasi perlu ditingkatkan. Dia bilang, rasio investasi terhadap produk domestik bruto (PDB) harus mencapai 40,6%.
“Jika Indonesia ingin mencapai pertumbuhan ekonomi 6-8% berarti akan keluar middle income trap, maka rasio investasi terhadap pertumbuhan PDB harus mencapai 40,67%. Ini penting strategi untuk meningkatkan investasi,” katanya di Ayana MidPlaza, Jakarta Pusat, Kamis (29/8/2024).
Salah satu fokus investasi di era Prabowo, yakni investasi pada ekonomi hijau melalui karbon. Dia menekankan investasi hijau juga sejalan dengan target pengurangan emisi karbon 30% pada 2030.
Selain itu, proyek perdagangan karbon itu juga dapat meningkatkan investasi asing langsung di tengah terbatasnya pembiayaan domestik. Indonesia berpotensi mendapatkan sebesar Rp 416 triliun per tahun dari proyek tersebut.
Proyek lain yang disiapkan untuk menarik investasi asing, seperti pembangunan artificial intelligence (AI) data center, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), hingga hilirisasi tembaga, nikel, timah, dan bauksit.
“Digitalisasi yang diharapkan bukan seperti digitalisasi offline menjadi online, tapi menggunakan sistem IT. Yang akan berkembang pembangunan big data yang dijalankan oleh artificial intelligence. Kemudian blockchain, remote sensing, dan cyber security sebagai backbone dari basis data informasi,” jelasnya. (Sumber: detik.com)