Resolusi Keuangan untuk Karyawan

WartaBHINEKA.com – Jakarta – RESOLUSI, kata ini sering terdengar di telinga kita bahkan banyak menghiasi media masa. Beraneka ragam resolusi yang dicanangkan setiap orang tentunya, tak terkecuali dengan resolusi KEUANGAN. Karena keuangan adalah salah satu aspek terpenting dalam kehidupan.

Bagi karyawan, setiap bergantinya tahun biasanya akan diikuti dengan penyesuaian upah/gaji. Sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh masing-masing pemerintah daerahnya, atau yang biasa kita kenal dengan UMK (Upah Minimum Kabupaten/Kota). Lumayan kan?? Yaa minimal ada adjustment-lah terhadap gaji kita pada tahun-tahun sebelumnya.

Menerima gaji dengan teratur setiap bulan bukan jaminan keuangan kita akan aman sampai akhir bulan. Jangankan akhir bulan, terkadang memasuki tanggal 10 atau 15 saja kita sudah toleh kiri kanan cari teman yang baik hati, tidak sombong dan juga rajin menabung…, kas bon dooong. Tapiiiii apakah kita mau hidup seperti itu terus?? No way jangan lha yaa.

Sekaranglah waktunya mewujudkan resolui keuangan kita, Mau kan berubah…?? Jadilah Change of Agent, minimal buat diri dan keluarga kita. Sudah saatnya kita belajar menjadi karyawan yang cerdas dalam mengelolah keuangan. Ada beberapa jurus nih yang dapat digunakan dalam mengelola gaji:

1. Atur pengeluaran gaji dengan pola 40 : 30 : 20 : 10
Tidak ada yang baku saat kita menyusun pola keuangan, namun minimal kita punya standar yang dapat dijadikan pedoman. Berapa pun gaji yang kita terima tidak akan pernah cukup jika kita tidak mengaturnya dengan baik dan terpola. Pola 40,30,20 dan 10 diatas maksudnya kita membagi gaji untuk:

  • 40% digunakan untuk biaya hidup dan pengeluaran rutin
  • 30% digunakan untuk bayar cicilan, tabungan dan pembentukan dana darurat
  • 20% digunakan untuk dana yang sifatnya social, seperti untuk sedekah, amal, hiburan serta rekreasi
  • 10% digunakan untuk investasi

2. Jangan tergoda dengan tren dan merek
Kekinian boleh-boleh saja, tapi lihat dulu isi kantong jangan sampai besar pasak dari pada tiang. Apalagi sampai ngutang agar tidak mati gaya atau pakai kartu kredit untuk memenuhi keinginannya, jangaaan please deh. Yakinlah gaya hidup yang mengikuti tren, akan membuat kita boros. Karyawan pintar itu akan fokus dengan tujuan keuangannya.

3. Utamakan Kebutuhan, bukan Keinginan
Wajib bagi kita untuk memenuhi kebutuhan dalam hidup, karena jika tidak dipenuhi so pasti akan berpengaruh dengan aktivitas hidup kita. Misalnya makan, inikan kebutuhan. Bagaimana seandainya kita tidak makan, so kondisi dan daya tahan tubuh kita akan menurun. Tapi kalau kita maunya hanya makan pakai daging saja, atau makannya di restoran, fastfood, nah lho hati-hati ini sudah ranahnya keinginan. Jangan diikuti ya, harus bijak dalam mengelola pengeluaran, utamakan kebutuhan bukan keinginan.

4. Miliki tabungan tanpa ATM
Ini penting agar kita tidak gampangan untuk membobol rekening kita sendiri. Maklum deh kalau merasa uang masih ada di bank, inginnya digesek terus. Apalagi pas lagi nge-mal ada barang diskon, sudah deh gelap tuh mata hehehe. Padahal dana tabungan itu seharusnya sudah disiapkan untuk pos yang lain. Nah untuk menghindarinya tidak ada salahnya memiliki tabungan lain tanpa ATM. Agar dana kita aman dan bisa digunakan sesuai dengan rencana sebelumnya.

5. Miliki Proteksi Diri
Proteksi itu penting untuk menjamin diri kita apabila suatu saat terjadi hal yang tidak diinginkan pada diri dan jiwa kita, terutama bagi kepala keluarga. Minimal miliki proteksi untuk kesehatan dan jiwa. Bersyukur buat karyawan yang sudah dilindungi asuransi oleh pemberi kerja. Tinggal kita hitung nih berapa asuransi jiwa yang kita perlukan sebagai proteksi. Tapi jangan salah dalam memilih ya, pelajari sebelum membeli agar tidak menyesal di kemudian hari.

6. Segera Berinvestasi
Jangan menunda-nunda investasi, segera lakukan sekarang. Jangan mau tergilas oleh waktu lagi dong. Kan di poin 1 sudah dicadangkan 10% untuk investasi. Segera cari produk investasi dan buatlah portofolionya. Semakin cepat kita berinvestasi akan semakin kecil dana yang dibutuhkan, karena waktunya akan semakin panjang.

7. Kalau bisa dapat penghasilan tambahan, kenapa tidak?
Coba dilihat kembali, apakah masih banyak waktu kita yang terbuang sia-sia?? Kalau jawabannya IYA, aduuh kasihan deh anda termasuk orang yang merugi. Gunakan kemampuan dan waktu luang untuk memperoleh penghasilan tambahan. Cari side job yang tidak mengganggu pekerjaan utama kita. Lumayan kan dengan penghasilan tambahan akan meningkatkan nilai investasi masa depan kita.

 

 

 

 

 

 

sumber:detik.com

You May Also Like

More From Author