Jakarta – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo mengatakan, permasalahan produk desa bukan pada sisi produksi. Menurutnya, persoalan sesungguhnya justru karena belum terpenuhinya sarana pasca panen.
Untuk itu, saat menjadi pembicara dalam Mukernas I dan Halaqah Ekonomi Nasional Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) ia mengajak pengusaha untuk investasi sarana pasca panen di desa.
“Indonesia kalau mau beras aman butuh gudang yang bisa menampung 10 juta ton, sekarang cuma 2 juta ton. Ini kesempatan bagi HPN untuk masuk kedesa-desa melalui sarana pasca panen,” ujarnya di Gedung PBNU Jakarta, Jum’at (5/5).
Menteri Eko melanjutkan, program Prukades (Produk Unggulan Kawasan Perdesaan) memberikan peluang besar bagi pengusaha. Ia menyarankan pengusaha untuk duduk bersama bupati guna merancang produk unggulan daerah.
“Bawa ke saya mau produk unggulan apa, mau kopi, jagung atau apa. Nanti pengusaha mau dimana, apakah mau di bidang pengangkutannya atau apa. Misalkan mau nanam jagung, pengusaha harus siapkan pasca panennya,” ujarnya.
Menurutnya jika hal tersebut ditekuni, maka program Prukades akan menciptakan banyak pengusaha baru. Karena sebanyak 74.910 desa, memiliki ragam potensi dan keunggulan berbeda yang siap untuk dikembangkan.
“Masyarakat desa harus diberikan bisnis model yang simpel. Yang penting mereka bisa kerja untuk meningkatkan pendapatan. Salah satunya lewat Prukades,” terangnya.