wartaBhineka – Semarak peringatan Hari Ulang Tahun Kota Jakarta begitu terasa tahun ini, terlihat dari berbagai sudut kota, mulai dari pemukiman masyarakat hingga gedung pencakar langit ikut serta dalam menggelorakan hari jadi kota dengan kesenian khas Ondel-ondel yang ke 495 Tahun pada 22 Juni 2022 lalu.
Hal ini didasari, setelah 2 tahun Ibu Kota Jakarta tidak merayakan hari ulang tahunnya, lantaran pandemi covid-19 merebak di setiap wilayah di berbagai negara.
Beberapa kawasan elit di Jakarta, seperti Sudirman Central Business District atau yang biasa disebut Kawasan SCBD dengan rutin di setiap tahunnya memasang ikon, atribut dan perangkat lainnya sebagai simbolis ucapan HUT bagi Ibu Kota yang dinahkodai oleh Gubernur Anies Baswedan tersebut.
Beberapa ikon terpampang di selasar kawasan tepat berada di depan Mall Pasific Place, menjelang tanggal 22 Juni hingga bulan Juni berakhir. Simbol kota Jakarta seperti ‘Patung Selamat Datang’, ‘Patung Monumen Nasional’, hingga 2 patung pasangan penari kesenian khas Jakarta berdiri menyambut kedatangan para pengunjung dikawasan yang dibangun seluas 45 hektar ini.
Di bawah naungan PT Danayasa Artha Tama yang berdiri sejak tahun 1987 dan mulai beroperasi pada tahun 1989 ini terlihat begitu bersih dan asri. Walau didominasi dengan gedung pencakar langit, terbagi menjadi 25 Lot atau Kavling. Kawasan ini menjadi salah satu yang wajib di apresiasi, karena selain membangun hutan beton di jantungnya Ibu Kota, namun tetap menjaga ekosistem yang berkelanjutan.
Sepanjang sudut jalanan, banyak di tanam berbagai tumbuhan yang kian menambah suasana begitu sejuk. SCBD digadang-gadang oleh Tomy Winata sebagai Manhattan of Indonesia, tak ayal, harapan tersebut dapat terealisasi, didukung dari berbagai aspek seperti peningkatan jumlah urbanisasi yang begitu besar. Ditambah adanya Masyarakat Ekonomi Asean (Asian Economic Community) yang kini terbuka lebar bagi para pekerja mancanegara untuk dapat mengadu nasib di Kawasan Niaga Terpadu ini.
Komitmen tinggi terhadap sustainable environment Artha Graha Group bersama SCBD sangat peduli pada aspek Lingkungan Hidup, terhadap sektor Sosial dan Kebudayaan. Keberadaan ikon-ikon ini adalah bukti nyata bahwa kawasan yang terletak pada segitiga emas Jakarta itu selain mencari profit sebagai pemilik kawasan, namun juga bertanggung jawab dengan kegiatan Corporate Social Responsibility.
Menilik kawasan lain yang turut menyemarakkan hari jadi Kota yang dahulu bernama Batavia ini ialah Mega Kuningan dan Thamrin. Disebut sebagai Golden Triangle of Jakarta, ketiga lokasi yang acapkali disebut sebagai lokasi perkantoran idola kaum muda-mudi Ibu Kota.
Membandingkan dari ketiga wilayah ini, tentu memiliki pelbagai perbedaan yang berarti bagi penulis. Mega Kuningan yang banyak dihuni dan menjadi kantor penghuhung para diplomatik mancanegara. Kantor kedutaan banyak bertengger di sepanjang area yang didukung dengan infrastruktur bertaraf Internasional. Di bawah bendera Dua Mutiara Group, kawasan ini didesain menjadi premium business location untuk menunjang para investor dalam melakukan perputaran ekonomi yang menjanjikan di area seluas 55 Hektar tersebut. Walau terdapat beberapa ornamen ucapan HUT bagi Jakarta yang menghiasi kawasan Mega Kuningan, namun rupanya tidak semeriah apa yang terdapat di Kawasan SCBD.
Selanjutnya, sepanjang kawasan Thamrin. Menjadi penghubung sekaligus pelengkap Golden Triangle Jakarta. Hotel Indonesia, Grand Indonesia dan Plaza Indonesia seakan menjadi magnet bagi para pelancong untuk sekedar merasakan keramaian Ibu Kota dari balik jendela, terlebih menyaksikan city light of Jakarta pada malam harinya. 3 tahun silam sebelum pandemic, sepanjang jalanan Medan Merdeka Selatan (silang Monas) hingga Bunderan Hotel Indonesia setiap perayaan HUT Jakarta, selalu menampilkan berbagai Kebudayaan, Kesenian, Bazar dan Hiburan khas Jakarta.
Era kini, kawasan Thamrin tentu akan menjadi central point of view utama, yang seharusnya lebih meramaikan gegap gempita perayaan HUT Jakarta. Walau pada Patung Selamat Datang dan area terdekat banyak umbul-umbul (read-bendera berbagai warna) yang di kibarkan menghiasi bundaran air mancur. Sedikit menambah estetika.
Sebagai kawasan bisnis yang semakin dimanjakan dengan kemudahan akses transportasi umum, developers diwilayah-wilayah terkait sudah semestinya merealisasikan tagline Kolaborasi, Akselerasi dan Elevasi sebagai upaya dukungan moral bagi Pemerintahan DKI Jakarta.
Anies Baswedan pada momen perayaan HUT Jakarta mengemukakan “Kolaborasi di Jakarta paling banyak private sector, institusi internasional, beragam institusi. Kita melakukan pendekatan kolaborasi. Kolaborasi yang sudah dilakukan membawa kemajuan masyarakat di Jakarta,” Paparnya, dikutip dari Media
Jakarta sebagai miniatur Republik ini, maka bergandengan tangan saling berkolaborasi adalah kewajiban. Terlebih seperti apa yang disampaikan Gubernur DKI – menjangkau dan berkolaborasi dengan Private sector.
Akselerasi dan Elevasi juga bagian dari tema Perayaan HUT Kotanya Jak Mania. Diharapkan antara pemilik modal di tiga kawasan emas tersebut beserta segenap stakeholder saling melakukan percepatan dalam bingkai pembangunan kota secara bersama. Pihak swasta dan instansi pemerintahan selayaknya Kepala dengan Anggota badan lainnya, saling melengkapi.
Elevasi, Jakarta dikancah Internasional dinilai setidaknya dari keberhasilan pembangunan di Golden Triangle Jakarta. Maka, uluran tangan (read- bekerjasama) konglomerat di wilayah emas dengan pemangku kebijakan daerah akan saling menduniakan Jakarta. Kota Global, kota yang diakui oleh kota lainnya di mata dunia.
Sumber: www.viva.co.id