wartaBHINEKA – Jakarta, Dalam menekan polusi udara di DKI Jakarta, Artha Graha Peduli menggelar sebuah agenda diskusi bertema “Lawan Polusi dengan Solusi” di kawasan SCBD Weekland, Jakarta Selatan. Pada Sabtu (26/08)
Kegiatan ini merupakan respon cepat dan upaya dari perusahaan dibawah Artha Graha Network, dalam berpartisipasi mengurangi polusi udara buruk, khususnya di DKI Jakarta.
Diskusi bertemakan lingkungan ini bekerjasama dengan Komunitas Bicara Udara, yang dihadiri oleh Primadita Rahma dan World Cleanup Day Indonesia yang diwakili oleh Andi Bahari. Selain kedua pembicara tersebut, turut dihadiri oleh Maria Edna selaku perwakilan dari Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) dan tim dokter dari Arthakes (AGP Kesehatan) yakni dr. Rudy Kurniawan, Sp. PD., Dip. TH, MM, MARs.
Disampaikan dalam diskusi tersebut, salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menekan polusi ialah menanam pohon yang dapat menyerap karbon. Kawasan SCBD sendiri setiap Sabtu-Minggu telah membatasi jumlah kendaraan yang melintas diarea ini. Sejak area bisnis di dibangun telah di tumbuhi pohon kota yang bermanfaat untuk menyerap partikulat dijalanan sebesar 60% setiap harinya.
“Kondisi akhir-akhir ini cukup memprihatinkan, sebenernya bukan masalah baru ya polusi ini. Akhirnya kini menjadi perhatian khusus. Sebaiknya saat ini memang harus kembali mengenakan masker lagi ya. Langkah yang bisa dilakukan salah satunya dengan menanam pohon-pohonan disekitar kita.” Ujar dr. Rudy saat membuka diskusi ini
“Ya dengan ini, kita juga cari solusi nya. Karena dari januari kami telah memprediksi akan terjadi polusi buruk di Indonesia. Salah satunya musim kemarau juga. Semoga ke depan kita bisa mengambil langkah kecil, dengan mengurangi menggunakan transportasi pribadi. Beralih ke public transportation, sepeti TJ misalnya” sambut Primadita
Lebih lanjut sampaikan Maria bahwa Artha Graha Network telah menanam banyak pohon bukan atas dasar polusi yang terjadi seperti saat ini. Karena Artha Graha Network begitu concern terhadap isu keberlanjutan lingkungan. “Di sini (scbd) banyak pohon besar ditanam sejak dulu, bukan baru-baru waktu polusi buruk saja. Pohon Trembesi disekitar kita ini mampu menyarap Co2 sebanyak 28,8 juta ton dalam satu tahun. Jika menanam Trembesi terasa berat karena keterbatasan lahan, bisa diganti dengan memanam pohon kecil semak-semak. Tanaman perdu atau tanaman pakis juga. Sekecil apapun itu akan memberikan kontribusi terhadap lingkungan kita”
“Polusi udara (buruk) ini bukan hanya berdampak pada saluran pernafasan, seperti batuk sampai masalah kulit juga ternyata. Selain itu efek polusi udara yang berkaitan pada climate change ini berdampak buruk pada metabolik manusia. Jadi kita gaungkan untuk menekan penggunakan kendaraan, yang paling banyak menyumbang polusi buruk di Jakarta. Termasuk jika ada warga yang membakar sampah.“ Pungkas mewakili Andi Bahari
Sebagai informasi Artha Graha Peduli, bukan baru saat ini saja concern pada isu-isu lingkungan. Melainkan, sejak 1990-an silam Artha Graha Peduli juga mendirikan wilayah konservasi di Lampung yang bernama Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC). Selain itu melalui kegiatan CSSR (read- Corporate Social Safety and Responsibility) mereka juga telah mengkampanyekan penanaman Mangrove pada 2013 di Bali hingga penanaman pohon di sekitaran hulu Citarum (2018).