Jakarta WartaBhineka – Bertepatan dengan Hari Harimau Sedunia (Global Tiger Day), sejenak kembali memaknai pentingnya melestarikan lingkungan dan semesta salah satunya lewat konservasi Harimau.
Secara global, Harimau dikelompokkan menjadi 9 subspesies tersebar di Asia, dari daratan Turki, Rusia hingga Indonesia. Saat ini menyisakan 6 Jenis Subspesies yaitu Harimau Amur/ Siberia (Panthera Tigris Altaica) merupakan salah satu spesies kucing terbesar di dunia, ukurannya 3,3 meter dengan berat 300 kg. Harimau Amur mempunyai lemak yang cukup tebal, lapisan kulitnya dapat melindungi sang Harimau pada saat musim dingin, Warna Harimau Amur lebih pucat dengan belang kecoklatan, Habibat aslinya berada di Rusia Timur. Harimau Bengal/ India (Panthera Tigris Tigris), Jenis Harimau ini sering disebut dengan nama ” Royal Bengal Tiger” karena berada di Satwa Nasional Negara India dan Bangladesh, dengan tingkat populasi yang besar sekitar 1800 ekor. Ciri – ciri dari Harimau ini memiliki bulu berwarna orangye, belang hitam yang tegas, kupingnya berwarna hitam dengan bintik putih dan ekor yang panjang. Suara auman Harimau Bengal dapat terdengar sampai radius 3KM. Dalam mitologi India Harimau ini sebagai Tunggangan Dewi Durga.
Harimau Indochina (Panthera Tigris Corbetti), Populasi Harimau yang satu diperkirakan mencapai 700 — 1225 ekor. Jenis subspecies ini juga tersebar di enam Negara yaitu, Thailand, Kamboja, Laos, Myanmar, Vietnam, Cina. Harimau Indochina berwarna oranye kemerahan dengan varian warna putih di bagian perutnya.
Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae), merupakan jenis satwa yang masih bertahan hidup di dunia ini. Di perkiran ada sekitar 3871 individu Harimau Sumatera masih bertahan hidup di Dunia. Sedangkan di Indonesia, Yaitu Pulau Sumatera tersisa 371 individu populasi Harimau tersebar dari Aceh sampai Lampung.Ukuran tubuh Harimau Sumatera 2,5 meter dengan berat 140 kg. Warna tubuhnya belang dan unik ini dimanfaatkan untuk berkamuflase ketika berjalan di alang – alang dan rumput. Harimau Sumatera kerap disebut dengan Harimau Payung yaitu melindungi Harimau lainnya yang hidup di habitat yang sama.
Harimau Cina Selatan (Panthera Tigris Amoyensis) satwa yang satu ini merupakan subspeies asal (stem tiger), didasari dengan karakteristik morfologisnya yang berbeda dan primitif seperti harimau purba. Harimau Cina Selatan memiliki rangka kepala yang berbeda, cekungan matanya lebih dalam ada sedikit tonjolan dibagian belakang lehernya. Kebudayaan di Cina satwa ini memiliki arti penting, yaitu salah satu dari arah mata angin dilambangkan dengan Harimau Putih dari Barat, Sementara itu Dewa Cai Shen digambarkan menaiki Harimau Hitam
Harimau Malaya ( Panthera Tigris Jacksoni) yaitu subspesies termuda, terdapat sekitar 490 ekor dan baru di akui keberadaaanya di tahun 2004. Habibat satwa ini berada di Thailand Selatan Semenanjung Malaysia dan sering di panggil dengan Pak Belang atau Datau Harimau.
Sementara itu mengapa Harimau mesti dipertahankan keberadaanya agar tidak punah di bumi pertiwi ini? Termasuk Indonesia?
Indonesia pernah memiliki 3 Jenis Harimau yaitu Harimau Jawa (Panthera Tigris Sondaica dinyatakan punah tahun 1980, Harimau Bali (Panthera Tigris Balica), saat ini yang masih tersisa adalah Harimau Sumatera. Mampukah kita mempertahankannya ?
Harimau Sumatera juga akan berada diujung kepunahan jika kita tidak mampu mengatasi tingkat laju deforestasi dan perdagangan illegal. Menjadi tantangan tersendiri untuk kita membuka kacamata publik bahwa persoalan Harimau menjadi polemik yang besar. Citra negatif menakutkan sebagai pemangsa manusia dan hewan ternak pun melekat.
Saatnya membuka mind set kita, ketika Indonesia dianugerahi dan dipercayakan oleh semesta untuk menjadi salah satu tempat habibat asli predator yang kuat, berani dan tegas, selain itu seekor Harimau memiliki peranan yang penting sebagai predator tertinggi dalam ekosistem sehingga dapat menjaga keseimbangan dan kesehatan hutan tropis. Sungguh tanah air yang istimewa bukan?
Saat ini di Indonesia memiliki tempat rehabilitasi Harimau yang kredibel yaitu TWNC (Tambling Wildlife Nature Conservation) atau disingkat TWNC adalah Hutan Konservasi fauna liar dan binatang laut seluas 45.000 hektare yang berlokasi di ujung selatan Pulau Sumatera mesti belum ada transportasi umum yang tersedia disana, TWNC memiliki Program Konservasi dan Penyelamatan Hewan yang terancam punah, seperti penyelamatan Harimau Sumatera .TWNC menyediakan sarana untuk melatih Harimau, termasuk enclosure field seluas 25.000 Hektare sehingga harimau tetap memiliki insting alami untuk bertahan hidup dan mandiri di Hutan.
Bekerja bersama – sama lebih baik daripada sendiri, mari kita bangun sebuah koridor hubungan harmonis antara Manusia, alam semesta dan satwa. (ISH)
Selamat Hari Harimau! 29 Juli 2017!