WartaBHINEKA.com – Gunung Merapi terus menunjukkan aktivitas vulkanik dan mengeluarkan lava pijar pada Minggu (16/12) malam. Guguran lava pijar di puncak merapi tersebut terjadi sekitar pukul 19.00 WIB.
Lalu pada Rabu (19/12), Gunung Merapi kembali meluncurkan guguran lava pijar yang disebabkan oleh pertumbuhan kubah lava. Guguran ini pun terekam oleh CCTV Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Provinsi Yogyakarta dan terpantau terjadi pada pukul 12.30 WIB.
Aktivitas vulkanis yang meliputi guguran lava ini sejatinya memang kerap terjadi. Bahkan intensitasnya bisa mencapai ratusan kali setiap harinya. Sementara itu, guguran lava pijar yang terjadi tahun ini lebih kecil, dengan intensitas sekitar puluhan kali sehari.
Kendati demikian, pihak BPPTKG terus melakukan pemantauan terhadap aktivitas Gunung Merapi setiap harinya. “Pemantauan aktivitas Merapi dilakukan dengan berbagai metode, ada Seismitas (kegempaan), GPS, EDM, Tiltmeter, Geokimia (gas SO2 dan CO2) serta visual dari CCTV dan kamera fotogrametri yangkita pasang tersebar di berbagai sisi. Jadi pemantauan Merapi tidak hanya dari pemantauan visual saja, interpretasi data harus berdasarkan semua barometer tersebut,” ujar Kepala BPPTKG Hanik Humaida.
Kendati skala guguran lebih kecil dari sebelum-sebelumnya, namun warga sekitar pun diminta untuk tetap waspada. BPPTKG juga melakukan sosialisasi terhadap kondisi terkini Gunung Merapi kepada warga yang tinggal di lerengnya. Sementara itu, aktivitas pemantauan Gunung Merapi dilakukan di jarak aman 3 km dari puncak gunung.