Lebih dari 2.000 tentara Amerika Serikat telah tiba di Indonesia dalam rangka latihan gabungan dua minggu yang tahun ini akan menjadi yang terbesar yang pernah dilakukan bersama TNI Angkatan Darat, demikian juru bicara TNI AD pada Senin (26/7).
Latihan Bersama Garuda Shield 15 bakal digelar pada 1-14 Agustus di tiga daerah latihan tempur yakni di Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatra Selatan, Amborawang Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur, dan Makalisung Kabupaten Minahasa di Sulawesi Utara, sebut Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen Tatang Subarna.
Latihan yang dilakukan setiap tahun kali ini melibatkan 2.246 personel TNI AD dan 2.282 anggota U.S. Army dan akan menjadi yang terbesar yang dilakukan oleh kedua Angkatan, kata Tatang.
“Tujuan latihan bersama ini untuk meningkatkan kerja sama dan kemampuan prajurit TNI AD dengan AD Amerika Serikat dalam pelaksanaan tugas operasi,” kata Tatang.
Tatang mengatakan personil AD Amerika Serikat datang dalam tujuh rombongan terpisah sejak Sabtu sampai Senin ini.
“Untuk bandara di Palembang, U.S. Army datang berturut-turut sampai dengan tanggal 26, menggunakan lima pesawat. Sedangkan di Amborawang dan Makalisung hanya pada tanggal 25, masing-masing menggunakan satu pesawat,” kata Tatang kepada BenarNews.
Tatang mengatakan para tentara AS akan menjalankan protokol kesehatan ketat dari Satuan Tugas COVID-19, termasuk menjalani karantina selama lima hari sebelum melakukan persiapan latihan bersama.
Materi latihan yang bakal diikuti para prajurit di antaranya meliputi pengembangan performa dan pengetahuan personel, koordinasi lapangan, latihan menembak langsung, pelatihan medis, dan penerbangan.
Latihan Bersama Garuda Shield pertama kali digelar pada 2009 di Bandung, Jawa Barat. Latihan lapangan bersama terakhir kali digelar pada 2019 di Situbondo, Jawa Timur, dengan melibatkan 700 personel dari masing-masing angkatan darat kedua negara.
Sementara pada tahun lalu, Garuda Shield ke-14 digelar secara virtual akibat pembatasan mobilitas selama pandemi COVID-19, dengan menitikberatkan pada pelatihan pengambilan keputusan militer.
Kepala Staf AD, Jenderal Andika Perkasa, berharap dari latihan bersama ini para prajurit dapat bertukar pengetahuan, pengalaman dengan tetap saling mengutamakan faktor keamanan serta menjunjung tinggi rasa saling menghormati dan menghargai.
“Ini akan menjadi yang pertama kalinya bagi kita untuk melihat begitu banyak prajurit perempuan dan laki-laki dari U.S Army berlatih bersama di Indonesia,” kata Andika dalam tayangan YouTube TNI AD
“Saya menantikan personel TNI AD bisa lebih dekat dengan prajurit US Army,” kata Andika dalam percakapan lewat video dengan Komandan Angkatan Darat AS di Pasifik (USARPAC) Jenderal Charles A Flynn, Minggu.
‘Latihan persahabatan’
Andika mengatakan tujuan dari latihan ini adalah persahabatan.
“Tidak usah terlalu pusing dengan materi segala macam yang penting kita bersahabat, networking dengan orang baru, sambil belajar mereka itu bagaimana,”ujarnya.
Sementara itu, Komandan Kodiklat AD Letjen AM Putranto mengatakan persiapan arena kegiatan sudah mencapai 80 persen, termasuk penambahan titik pendaratan untuk latihan prajurit penerbang.
“Persiapan sudah sangat signifikan, diharapkan satu minggu sebelumnya sudah selesai. Untuk kegiatan sudah 80 persen, memang ada yang menjadi perhatian yaitu penambahan personel AS untuk penerjun dari sebelumnya hanya 300 ditambah menjadi 670,” kata Putranto.
Pusat pelatihan militer
Andika, mengatakan Indonesia juga bisa belajar dari pengalaman AS membangun pusat pelatihan militer yang profesional melalui latihan bersama ini.
Desember tahun lalu, 125 prajurit TNI AD dari Yonif Para Raider 502 berangkat ke AS untuk melakukan pelatihan The Joint Readiness Training Center (JRTC) Rotation 21-01 di Pangkalan Militer AS di Fort Polk, Louisiana.
Program Pusat Pelatihan Tempur US Army berada di tiga lokasi yakni JRTC di Lousiana, The National Training Center (NTC) di Fort Irwing, California, dan The Joint Multinational Readiness Center di Jerman.
“Alasan kami mengundang Anda ke Baturaja dan sebelumnya juga mengirim personel TNI AD ke JRTC, dan semoga kami juga bisa melakukannya di NTC, karena kami ingin belajar dari pihak yang sudah berpengalaman dalam membangun pusat pelatihan yang profesional,” kata Andika.
Indonesia meresmikan Pusat Latihan Tempur Brigade Kodiklat TNI AD di Baturaja pada Desember 2020. Arena yang berdiri di lahan seluas 12.000 hektare itu disebut memiliki fasilitas pelatihan tempur terlengkap dengan standar internasional di seluruh Nusantara.
Flynn mengatakan latihan bersama pada pekan depan bakal berguna bagi pengembangan kapasitas personel militer Indonesia.
“Latihan bersama ini akan sangat berguna bagi tim Anda, pasukan Anda. Saya memahami apa yang Anda bangun memiliki tujuan yang sama dengan pusat pelatihan tempur yang kami miliki di Eropa, AS, dan juga yang akan kami bangun nanti di wilayah Pasifik,” kata Flynn.
Pada Juni lalu, Angkatan Udara Indonesia dan AS juga menggelar latihan tempur bersama selama dua pekan di Pekanbaru, Riau.
Latihan bertajuk Air Maneuver Exercise (AMX) Cope West 2021 antara personel TNI AU dan US Pacific Air Force (PACAF) bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalisme personel dua angkatan udara dengan inti kegiatan adalah latihan pertempuran udara menggunakan pesawat tempur F-16.
Source https://www.benarnews.org/