wartaBHINEKA – Batam, Tokoh Muda Melayu Harry Handoko dan ketua Ormas Melayu Gagak Hitam Udin Pelor ikut bersuara, menyikapi isu relokasi pulau Rempang, Galang & Batam. Pada Kamis (24/08).
Udin Pelor biasa disapa menyatakan bahwa situasi hari ini, adanya pro-kontra dilapisan masyarakat sejatinya hanya belum adanya win win solution. Diantara warga setempat dengan BP Batam maupun pihak terkait lainnya.
Justru Udin mencontohkan, seperti ada orang yang mempunyai lahan di pinggir pantai dan dijadikan lokasi wisata. Makanya mereka ikut menggalang dan melakukan aksi penolakan, seolah mewakili masyarakat kampung tua yang dirugikan.
“Permasalahan ini terkait ganti untung saja. Artinya semua itu kepentingan Kampung Tua yang akan direlokasi.” Terangnya melansir dari pemberitaan Media
Hanya saja ada oknum tertentu yang tidak mau lokasinya di relokasi, sebab menjadikan ini sebagai permasalahan mengatas namakan 16 kampung tua.
Udin bersama Harry berharap segera di bentuk Tim yang melibatkan Akademisi, LAM, LPM, RT/RW dan Tokoh Adat atau Tokoh Masyarakat disana. Tim ini bertujuan untuk dapat mencari solusi (jalan tengah) dan mendapat keadilan bagi pihak-pihak bersangkutan.
Mereka intinya mendukung investasi di Kota Batam. Namun pemerintah tidak mengesampingkan tanah penduduk.
Sejauh ini masyarakat hanya tau pihak BP Batam saja, padahal di situ ada juga pemerintah provinsi Kepri ikut andil dalam hal relokasi masyarakat di 16 titik kampung tua.
“Ini kepentingan bersama, Provinsi seharusnya juga terlibat. Mengapa yang diserang itu sekarang hanya BP saja” tegasnya
Sementata itu, Harry Handoko tokoh pemuda melayu mempunyai solusi lain terkait relokasi ini. “Disini saya sebagai budak melayu, saya merasa terpanggil untuk meredam permasalahan ini. Jangan sampai ada kepentingan pribadi merusak kepentingan umum. Disini kami menegaskam mendukung investasi di Batam, mari satu kan visi dan misi antara Pemerintah, Investor dan Masyarakat untuk kepentingan bersama tanpa ada yang di rugikan dan tidak terprovokasi, buka hati kita selebar-lebarnya dan berpikir jernih.” ujar Harry
Namun ada yang sedikit mengganjal di hati Harry saat ini. Mengapa anggota dewan tidak bersuara sejauh ini. Apalagi melihat permasalahan yang kian rumit.
“Setidaknya itu dari anggota Dewan dapil disana. Gak ada satupun yang memberikan komentar. Ini kan aneh, jangan sampai kami berfikir mereka tidak mau bersuara karena ada apa-apanya,” tegasnya.